Minggu, 13 Oktober 2013

PERENCANAAN UNTUK EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI


PERENCANAAN
UNTUK EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

Salah satu kontribusi paling penting untuk pembelajaran  yang efektif dalam pendidikan jasmani adalah perencanaan. Penelitian tentang mengajar telah menunjukkan bahwa pembelajaran  yang efektif adalah pembelajaran yang  disengaja dan direncanakan  sesuai dengan tujuan. Satuan pembelajaran yang terorganisir memberikan  kesempatan lebih besar untuk mengarah siswa ke prestasi tujuan pembelajaran yang diharapkan (Clark, 1983). Perencanaan perlu dilakukan sebelum pembelajaran  dimulai dan secara teratur sepanjang pembelajaran tersebut. Anda akan menemukan bahwa "setiap hari" model pembelajaran menggunakan perencanaan modular yang meliputi dua atau tiga pelajaran berturut-turut, atau perencanaan terpadu yang mencakup seluruh pembelajaran, mengeliminasi kebutuhan perencanaan pelajaran sehari-hari. Itu tidak berarti guru tidak melakukan perencanaan seutuhnya bahwa sebagian besar perencanaan selesai sebelum unit tersebut dimulai sehingga model beroperasi dari rencana "mengalir" yang membawa lebih dari pelajaran ke pelajaran.

Gambar 5.1
Peran Perencanaan didalam Pengetahuan Dasar Guru

Perencanaan untuk Dasar Model Pembelajaran
Satuan perencanaan
Rencana pelajaran
·         Analisis Hubungan
·         Analisis isi
·         Tujuan belajar
·         Pemilihan Model
·         Skema Manajemen
·         Memilih aktifitas pelajaran
·         Penilaian
·         Fungsi guru
·         Fungsi siswa
·         Deskripsi hubungan
·         Tujuan pelajaran
·         Rencana alokasi waktu
·         Aktifitas belajar
·         Tugas presentasi dan tugas struktur
·         Penilaian
·         Mengulas kembali dan penutupan

Wilayah Keterampilan Efektif Mengajar Untuk Dasar Model Pembelajaran
·         Perencanaan
·         Waktu dan pengelolaan kelas
·         Tugas presentasi dan tugas struktur
·         Komunikasi
·         Informasi pembelajaran
·         Menggunakan pertanyaan
·         Mengulas kembali  dan penutupan



Strategi Mengajar Pendidikan Jasmani
Manajerial
Pembelajaran
·         Pencegahan
·         Interaktif
·         Pengelompokan
·         Tugas presentasi
·         Tugas terstruktur
·         Tugas keterlibatan
·         Tujuan belajar
·         Keselamatan siswa
·         Tugas bertahap
·         Menggunakan pertanyan
·         Mengulas kembali  dan penutupan

Wilayah Pengetahuan Untuk Dasar Model Pembelajaran 
·         Hubungan belajar
·         Siswa yang belajar
·         Teori belajar
·         Perkembangan kesesuaian
·         Isi pendidikan jasmani
·         Analisis tugas dan tahapan isi materi
·         Penilaian
·         Iklim social dan emosional
·         Keadilan di arena belajar
·         Model kurikulum untuk PE

Gambar 5.1 menunjukkan hubungan antara perencanaan dan aspek lain dari pengetahuan guru untuk mengajar pendidikan jasmani. Perencanaan berfungsi untuk memfasilitasi transfer pengetahuan materi pelajarn dan pengetahuan pedagogi umum menjadi kemampuan mengajar yang efektif mengajarkan materi tertentu untuk kelompok peserta didik (Shulman, 1987).

A.    Kenapa direncanakan?
Perencanaan pembelajaran berhubungan dengan, tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian dan model yang digunakan untuk masing-masing materi pelajaran. Hal ini guru perlu untuk mempertimbangkan faktor - faktor yang akan berinteraksi dinamis yang diatur dan berlangsung dalam rentang (dan biasanya terbatas) waktu yang telah ditentukan. Perencanaan dan antisipasi merupakan keterampilan penting yang memungkinkan seorang guru untuk mengatur secara efisien dirinya sendiri, siswa, fasilitas, dan sumber daya yang tersedia untuk mengarahkan siswa mencapai tujuan pembelajaran dalam sejumlah waktu. Guru sebaiknya merencanakan sehingga dia akan merasa lebih nyaman di depan kelas karena proses perencanaan memungkinkan mereka melihat kembali materi pelajaran di kemudian waktu atau memungkinkan orang lain untuk melihat seberapa baik guru mengorganisasi pelajaran. Menurut pendapat saya, alasan yang paling penting untuk perencanaan adalah untuk meningkatkan kemungkinan siswa akan mempelajari pembelajaran dimaksud dengan pengunaan  waktu, tenaga, dan sumber daya  yang paling efisien. Dengan kata lain, perencanaan harus dilakukan tanpa alasan, selain untuk meningkatkan efektivitas guru dalam setiap materi dan pelajaran. Ini jelas menempatkan fungsi perencanaan dengan baik menjelang dibuat format perencanaan.
Bagi guru pemula akan menemukan perbedaan antara perencanaan dan pembelajaran yang telah dipersiapkan. Perencanaan adalah proses pengambilan keputusan dan menghasilkan dokumen tertulis untuk masing-masing materi dan pelajaran untuk diajarkan. Namun, mempunyai perencanaan tidak selalu berarti seorang guru benar-benar siap dan tepat menyusun untuk pembelajaran yang efektif. Ini terkait dengan yang anda rencanakan tetapi tidak siap melakukan, tetapi jika anda siap anda telah merencanakan cukup baik. Itu juga menjawab pertanyaan: Berapa banyak perencanaan yang harus guru lakukan? Cukup untuk menyiapkan pembelajaran sekarang! Kadang-kadang waktu perencanaan akan cukup singkat, terutama ketika seorang guru telah memberikan pembelajaran yang sama ke tingkat kelas yang sama dalam beberapa kali pembelajaran di masa lalu. Bila guru tidak mengenal dengan baik siswa, materi pelajaran, atau yang berhubungan dengan pelajaran, waktu perencanaan harus lebih lama disiapkan.

B.     Pedoman untuk perencanaan
Sangat mudah bagi guru pemula untuk meremehkan atau melebih-lebihkan proses perencanaan dalam pendidikan jasmani. Meremehkan proses perencanaan berarti guru tidak akan siap dan mungkin pembelajaran tidak akan  berjalan efektif, itu mungkin saja terjadi. Ada juga kecenderungan bagi guru yang kurang persiapan menjadi cemas dan bingung di tengah-tengah perencanaan mengajar yang buruk, kecemasan dan kebingungan itu terlihat oleh siswa. Melebih-lebihkan proses perencanaan berarti bahwa guru akan menghabiskan banyak waktu dan energi daripada yang diperlukan untuk bersiap-siap  yang dapat diberikan kepada aspek-aspek lain dari seorang pribadi yang profesional.
Perencanaan untuk pembelajaran efektif dalam pendidikan jasmani dilakukan pada dua tingkat: satuan pelajaran dan mengajar. Perencanaan  satuan pelajaran mencakup semua keputusan dan tindakan kesiapan sebelum pelajaran dimulai. Ini memberikan "gambaran besar" pada tujuan pembelajaran, materi yang akan diajarkan, kegiatan belajar, sumber daya yang dibutuhkan, dan semua manajemen kelas dalam model pembelajaran yang dipilih untuk pelajaran. Perencanaan mengajar mencakup banyak keputusan dan tindakan kesiapan dibuat tepat sebelum pelajaran dimulai. ini menekankan pada kedua tingkat perencanaan sangat penting untuk efektifitas mengajar dan belajar, dengan kata lain pendekatan proses perencaan yang realistis pada keduanya. pedoman berikut ini akan membantu:

1.      Membuat perencanaan "tegas namun fleksibel".
Rencana yang tegas akan memberikan ide yang baik bagi guru tentang bagaimana proses pembelajaan akan dimulai. Hal ini memungkinkan guru untuk mengantisipasi berbagai faktor kunci dan pengalaman yang akan mempengaruhi perilaku, manajemen, dan hasil dari pengajaran. Rencana yang fleksibel memberi guru pilihan yang masuk akal ketika kondisi tak terduga atau peristiwa memaksa perubahan dalam rencana semula.

2.      Menulis rencana pokok  untuk digunakan sendiri.
Guru harus menggunakan rencana untuk meningkatkan manajemen kelas yang efektif dan belajar. Oleh karena itu, rencana harus ditulis sedemikian rupa sehingga guru dapat memahami dan melaksanakan. Bentuk khusus dari rencana harus dipilih oleh guru untuk mencocokkan kebutuhan situasinya. Beberapa guru memiliki "singkatan pribadi" untuk membuat catatan untuk diri mereka sendiri, ini adalah praktik yang baik, terutama untuk rencana pelajaran. Rencana harus rinci dan fungsional seperti yang guru butuhkan.

3.      Jika ragu, lebihkan perencanaan sedikit.
Kadang-kadang sulit untuk memperkirakan berapa lama siswa akan mencapai kemajuan-kemajuan dalam suatu materipelajaran. Oleh karena itu, disarankan agar guru mempersiapkan rencana lebih di setiap materi dan pelajaran untuk antisipasi jika siswa mampu lebih cepat dari yang diharapkan.

4.      Memiliki rencana alternatif.
Materi dan pelajaran pendidikan jasmani sering tergantung pada faktor-faktor yang tidak terkendali oleh guru sepert : cuaca buruk selama pelajaran di luar kelas, peralatan yang rusak atau tidak bisa digunakan, perubahan jadwal sekolah, ketersediaan fasilitas, dan banyak siswa yang tidak hadir. Ketika situasi dan masalah lainnya muncul guru harus mampu menyediakan kegiatan belajar siswa yang berkaitan dengan isi pelajaran dan tidak keluar dari rencana yang dibuat. Seorang guru harus merencanakan pelajaran "jika gagal-aman" pada materi pelajaran yang dapat diterapkan dalam setiap keadaan untuk menjaga keberlangsungan kegiatan pembelajaran. Kegagalan atau keberhasilan Pelajaran adalah: mencakup aturan dan strategi,  bagaimana memilih dan membeli peralatan, sejarah dan latar belakang dari materi pelajaran, proyek kelompok, permainan yang dimodifikasi, pencarian internet, presentasi media, atau diskusi kelompok.

5.      Menyimpan semua catatan perencanaan tertulis.
Satuan pelajaran memiliki masa penggunaan pendek dalam satu tahun sekolah. Mereka berlangsung dari beberapa hari sampai beberapa minggu dan tidak diajarkan lagi sampai tahun depan. Rencana pelajaran memiliki masa manfaat lebih pendek. Kebanyakan digunakan hanya sekali, maka tidak lagi sampai waktu berikutnya pelajaran itu diajarkan kembali. Beberapa rencana yang tidak diperlukan selama satu tahun penuh. Guru yang rajin akan menyimpan "daya simpan" catatan perencanaan dalam arsip setelah rencana itu digunakan dan kemudian mengambil kembali perencanaan itu diwaktu berikutnya jika materi itu dipakai
6.      Merefleksikan kembali materi pelajaran dan pelajaran.
 Karena materi dan setiap pelajaran di dalamnya biasanya diajarkan hanya sekali setiap tahun, penting bagi guru untuk merenungkan, mengevaluasi, dan membuat catatan untuk memodifikasi perencanaan yang baru saja digunakan. Catatan ini kemudian dapat dipakai kembali dengan rencana waktu berikutnya jika digunakan.

C.    Perencanaan adalah Cetak Biru untuk Bertindak
Baik untuk pelajaran tunggal atau seluruh unit, rencana tertulis berfungsi sebagai catatan bagi guru dan siswa. Seperti menggambar desain untuk merencanakan bangunan, proses perencanaan memungkinkan guru untuk memikirkan, memutuskan, dan memvisualisasikan serangkaian langkah-langkah yang akan membuat pembelajaran lebih efektif dan efisien. Ini menjadi gambaran yang nyata tentang bagaimana pelaksanaannya dan sumber untuk membuat informasi sebagai tahapan materi pelajaran. Dan, seperti tukang bangunan yang merencanakan kapan pekerjaan kontruksi dimulai, catatan rencana memberikan guru beberapa keuntungan:
1. Menentukan titik awal dan akhir yang dibuat untuk materi dan setiap pelajaran
2. Perencanaan dapat dijadikan rujukan untuk memeriksa kemajuan-kemajuan
3. Perencanaan ini memberikan titik acuan untuk membuat keputusan jangka panjang dan jangka pendek
4. Perencanaan ini dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat perubahan-perubahan.
5. Perencanaan memungkinkan untuk jadi bahan evaluasi dari efektivitas mengajar dengan membandingkan apa yang direncanakan dengan apa yang sebenarnya terjadi
6. Guru dapat menggunakan perencanaan untuk memverifikasi bahwa dia mengajar sesuai dengan desain model pembelajaran

D.    Perencanaan Satuan Pelajaran
satuan pembelajaran pendidikan jasmani dapat berlangsung dari beberapa hari sampai beberapa minggu. Terlepas dari panjangnya satuan pelajaran, pembelajaran lebih mungkin menjadi efektif bila guru telah membuat rencana yang jelas dan logis sebelum pelajaran  dimulai. Setelah perencanaan  satuan materi di tempatkan, perencanaan untuk pelajaran sehari-hari menjadi lebih mudah dengan tahapan satuan materi. Sebuah rencana satuan materi lengkap harus mengandung sembilan komponen: (1) analisis kontekstual, (2) analisis isi dan tabel, (3) tujuan pembelajaran, (4) pemilihan model pembelajaran yang akan digunakan, (5) skema manajerial, (6) kegiatan belajar, (7) penilaian dan / atau grading, (8) deskripsi fungsi guru di satuan pelajaran, dan (9) deskripsi fungsi siswa dalam satuan pelajaran

1.      Analisis konstektual
Analisis kontektual dalam mengajar sangat penting. Analisis kontektual mengajar mengacu pada sejumlah faktor temporal, manusia, dan material yang mempengaruhi apa yang diajarkan, bagaimana diajarkan, dan apa yang akan siswa pelajari di materi pelajaran. Beberapa faktor akan mempermudah pengajaran yang berhubungan dengan pembelajaran yang diberikan guru. Dengan banyak cara menjadi efektif. Faktor-faktor hubungan lainnya akan menghambat efektivitas guru dengan mengurangi pilihan untuk memberikan pembelajaran yang efektif.
Faktor analisis kontekstual akan memberikan, mereka kemudahan"ada" dan tidak dapat dikendalikan oleh guru untuk setiap batas yang signifikan di satuan pelajaran. Empat faktor penentu utama dari konteks adalah guru, siswa, isi, dan sumber daya yang tersedia. Gambar 5.2 menunjukkan faktor penentu dan beberapa pertanyaan kunci yang harus ditanyakan dalam analisis pemecahan masalah untuk setiap unit pengajaran.

Gambar 5.2
Hal-hal yang menentukan dalam pemecahan masalah
untuk perencanaan materi pelajaran
Faktor penentu
Pertanyaan kunci untuk pemecahan masalah
Guru
1. Apa yang saya tahu tentang pelajaran ini?
2. Pengalaman apa yang saya ajarkan dalam materi ini untuk kelas ini?
3. Dimana saya bisa mendapatkan pengetahuan materi ini? (misalnya, buku, kolega, klinik)

Siswa
1. Berapa banyak siswa yang ada di kelas ini setiap kali mengajar?
2. Berapa banyak dan siswa mana yang memiliki kebutuhan khusus?
3. Apa dibutuhkan dan apa saya tahu tentang mengajar siswa itu?
4. Apa tahap perkembangan yang khas di kelas ini?
5. motivasi apa untuk siswa yang belajar materi ini?
Materi pelajaran
1. kemampuan dan pengetahuan apa yang diharapkan pada siswa tentang materi ini?
2. Apakah siswa pada usia / tahap ini perlu tahu tentang materi ini?
3. Apa isi yang spesifik yang dicakup dalam materi ini?
4. Dalam rangka apa yang harus isi dipelajari? Apakah itu penting?
5. Apakah saya perlu memodifikasi materi untuk memenuhi kemampuan siswa?
6. Berapa lama waktu yang dibutuhkan sebagian besar siswa untuk mempelajari setiap bagian dari materi pelajaran?
7. Apa tujuan belajar harus dicapai siswa?
8. Bagaimana saya menilai pelajaran itu?

Sumber daya
1. Berapa banyak pelajaran yang termasuk materi ini?
2. Berapa menit waktu yang tersedia untuk pembelajaran ini di kelas masing-masing?
3. Berapa banyak materi yang dapat siswa pelajari dalam jumlah waktu itu?
4. Apakah ini wilayah materi pengajaran saya?
5. Berapa banyak tempat, arena, lapangan, dll yang dapat mengakomodasi?
6. Peralatan apa yang saya miliki untuk pelajaran ini?
7. Berapa rasio peralatan / alat / benda untuk siswa?
8. Apakah saya harus memodifikasi peralatan untuk penggunaan yang aman dan efektif?
9. Apakah saya memiliki bantuan (tim guru, asisten guru)?

2.      Analisis Isi dan Pencatatan
Sebuah analisis isi menentukan apa yang akan dimasukkan dalam satuan pelajaran dan materi mana yang akan siswa pelajari terlebih dahulu. Hal ini penting untuk mengetahui bahwa analisis isi akan memiliki dasar yang kuat pada apa yang dapat diajarkan dan dipelajari di satuan pelajaran, jadi ini harus diutamakan setelah analisis pemecahan masalah. Analisis isi dimulai dengan membuat daftar perkembangan mental keterampilan psikomotor yang tepat, wilayah kognitif, afektif dan penempatan penting untuk aktivitas, olahraga, tari, atau tema keterampilan. Guru kemudian mempertimbangkan kemampuan siswa, pengetahuan, dan sikap, dengan menggunakan pertimbangan-pertimbangan sebagai titik awal untuk isi materi pelajaran. Titik akhir ditentukan perkiraan berapa lama siswa akan mempelajari setiap bagian dari materi pelajaran sambil mempertimbangkan jumlah pelajaran di satuan pelajaran. Itu akan membantu guru memutuskan berapa banyak kemajuan (dan isi) yang wajar untuk unit itu, menentukan jumlah isi yang akan diajarkan dan dipelajari. Bidang isi yang akan diajarkan kemudian ditempatkan dalam urutan logis dari perkembangan (jika itu penting), menyelesaikan analisis isi dan daftar. Beberapa contoh daftar isi yang ditampilkan pada Gambar 5.3.

Gambar 5.3
Daftar Isi Untuk Beberapa Materi Pendidikan Jasmani

kelas
Materi pelajaran
Pelajaran
Daftar isi
Kelas 1
Konsep gerak
Delapan tahun pertama
1.      Peraturan kelas PE
2.      Keselamatan di PE
3.      Ruang diri, ruang menyeluruh, ruang pencar
4.      Jalan
5.      Tingkatan
6.      Keseimbangan
7.      Pemutarbalikan
8.      Meloncat
9.      Melompat
10.  Menghindari
11.  Koordinasi gerakan permainan
Kelas 5
sepakbola
Sepuluh
1.      Menggiring bola
2.      Menangkap bola
3.      Mengumpan bola
4.      Menendang ke gawang
5.      Menjaga gawang
6.      Dasar aturan dan strategi
7.      Posisi penyerangan
8.      Dasar permainan bertahan
9.      Modifikasi permainan (4x4, lapangan kecil)
Kelas 11
Kebugaran pribadi
Dua puluh
1.      Konsep kebugaran pribadi
2.      Perencanaan program kebugaran yang aman
3.      Peregangan yang aman
4.      Pengenalan pilihan latihan
5.      Menggunakan alat-alat latihan
6.      Penilaian awal
7.      Merancang dan melaksanakan program kebugaran
8.      Penilaian akhir

3.      Tujuan Pembelajaran
Bagian penting dari proses perencanaan adalah penentuan tujuan belajar siswa didalam pelajaran. Tujuan harus mencerminkan hasil analisis kontekstual dan materi dipilih untuk satuan pelajaran. Tujuan dapat dinyatakan pada dua tingkatan: tujuan umum dan tujuan perilaku. Tujuan umum adalah apa disiratkan : wilayah global domain masing-masing tujuan siswa blajar. Tujuan perilaku menggambarkan kriteria kinerja spesifik bahwa siswa akan menunjukkan dalam setiap area Tujuan umum. Gambar 5.4 memberikan beberapa contoh bagaimana tujuan umum menyebabkan tujuan perilaku dalam pendidikan jasmani

Gambar 5.4.
Tujuan umum dan tujuan prilaku untuk pendidikan jasmani

Wilayah
Tujuan umum
Tujuan prilaku
Kognitif
1.      Siswa akan belajar aturan dan strategi untuk sepak bola

2.      Siswa akan tahu panggilan umum menari persegi
1.      Siswa akan mencetak setidaknya 80% pada permainan-aturan sepak bola dan uji strategi
2.      Siswa dengan benar akan membacakan lima paling umum digunakan panggilan tari persegi
Apektif
1.      Siswa akan mempelajari aturan yang tepat untuk tenis
2.      Siswa akan menjadi anggota tim yang baik dalam permainan kooperatif
1.      Menampilkan tidak lebih dari dua pelanggaran aturan tenis
2.      Siswa akan berpartisipasi dalam permainan kooperatif tanpa berdebat dengan rekan tim
Psikomotor
1.      Siswa akan belajar keterampilan dasar untuk golf
2.      Siswa akan belajar jalur dan tingkat
1.      Siswa akan membuat 3 dari 5 putt pada hijau dari jarak 6 meter
2.      Siswa akan menunjukkan bagaimana untuk bergerak di tiga jalur yang berbeda pada dua tingkatan yang berbeda dalam ruang pencar

Perhatikan bahwa tujuan perilaku memiliki tiga bagian utama: (1) pengaturan atau pengkondisian penampilan, (2) perilaku, keterampilan, atau pengetahuan harus dibuktikan, dan (3) kriteria tugas yang telah ditetapkan. Jenis-jenis tujuan tersebut dinamakan tujuan Mager, orang yang pertama kali mengembangkannya (Mager, 1984). Pengaturan atau pengkondisian menggambarkan hubungan atau situasi di mana pembelajaran akan didemonstrasikan. Beberapa kondisi dapat terjadi sebelum pertunjukan, seperti "member sepuluh menit dari waktu latihan ...", atau berada di tempat selama pertunjukan, seperti "... dalam pertandingan bulu tangkis." Perilaku / keterampilan / pengetahuan akan ditunjukkan, seperti "aturan tenis " atau "bergerak dalam jalur dan tingkat." Kriteria penampilan dalam hal tujuan seberapa mahir, benar, konsisten, akurat, dll penampilan mengindikasikan telah terjadi proses belajar, seperti "nilai setidaknya 80 persen yang benar" atau "tidak (nol) berdebat." Perlu dicatat bahwa tiga bagian dari tujuan Mager tidak akan selalu muncul dalam urutan yang sama, tetapi mereka harus selalu dipertimbangkan tujuan yang baik untuk sebagian besar jenis pembelajaran.
4.      Memilih Model pembelajaran untuk pelajaran
Setelah guru telah menganalisis konteks, menentukan daftar isi, dan menyatakan tujuan pembelajaran dimaksudkan untuk satuan pelajaran, ia kemudian dapat membuat keputusan tentang yang model pembelajaran yang baik (atau model) yang paling efektif untuk membantu siswa belajar. Bab 6 akan menjelaskan proses pemilihan model secara lebih rinci, tetapi secara singkat akan dibuat di sini karena berkaitan dengan perencanaan satuan pelajaran. Dua hal yang harus diingat ketika memilih model untuk satuan pelajaran. Pertama, seleksi adalah suatu proses deduktif: keputusan dibuat setelah mempertimbangkan permasalahan, isi materi, dan tujuan. Tujuan pembelajaran akan menunjukkan prioritas domain dan interaksi domain yang secara langsung mempengaruhi pemilihan. Kedua, belajar siswa akan dimaksimalkan jika satu model yang digunakan di seluruh satuan pelajaran. Hal ini tidak dianjurkan untuk mengubah model setelah satuan pelajaran telah dimulai atau menggabungkan komponen dari dua atau lebih model. Karena masing-masing model memiliki karakteristik yang unik dan pola bagi guru dan perilaku siswa, adalah penting bahwa konsistensi dipertahankan dari awal sampai akhir.

5.      Skema manajemen
Skema manajemen berfungsi untuk mengidentifikasi aturan penting, rutinitas, dan prosedur yang akan membuat lingkungan belajar aman dan efisien. Perencanaan juga akan memberi informasi guru dan siswa dari tanggung jawab satu sama lain di kelas. Perencanaan manajemen yang khas harus mencakup:
1)      Penentuan dan komunikasi aturan
2)      Prosedur untuk memasuki dan meninggalkan lapangan/ arena / gedung atau wilayah pengajaran
3)      Prosedur untuk pembagian, perawatan, dan pengumpulan peralatan
4)      Peraturan keselamatan
5)      Prosedur untuk mengambil kelas
6)      Penunjukan sinyal untuk perhatian dan start / stop

6.      Kegiatan Belajar Siswa
Semua satuan pembelajaran meliputi serangkaian kegiatan belajar yang direncanakan yang memungkinkan siswa untuk berinteraksi dengan materi pelajaran dan tujuan belajar. Bab 3 menjelaskan kegiatan pembelajaran yang dapat digunakan dalam pendidikan jasmani untuk masing-masing dari tiga domain utama: kognitif, psikomotor, dan afektif. Sebelum satuan pelajaran dimulai guru harus membuat daftar kegiatan untuk satuan pelajaran dan urutan pelaksanaan kepada siswa. Perencanaan kemudian dapat dibuat untuk presentasi tugas, tugas terstruktur, dan penilaian dari masing-masing kegiatan. Hal ini memungkinkan guru untuk merencanakan untuk peralatan dan sumber daya lain yang diperlukan untuk setiap kegiatan.

7.      Penilaian dan / atau Grading
Sebelum satuan pelajaran dimulai, guru harus merencanakan untuk menilai pembelajaran siswa. Rencana itu juga akan mencakup kebijakan, prosedur, dan kriteria untuk menentukan nilai yang diberikan pada akhir pelajaran. Penilaian dan grading harus dibuat berdasarkan :
1)      Tujuan dan hasil yang akan dinilai atau dikelompokan/kategori
2)      Jenis penilaian yang akan digunakan (tradisional, alternatif, otentik)
3)      Ketika penilaian akan berlangsung (formatif, sumatif, keduanya)
4)      Bagaimana penilaian akan direncanakan dan dilaksanakan
Hal ini tidak perlu dipersiapkan untuk penilaian tertentu sebelum satuan dimulai, tetapi penting untuk memiliki rencana penilaian umum pada waktu itu jadi guru dapat melihat dan mempersiapkan. Bab 2 mencakup informasi lebih rinci tentang jenis penilaian dan prosedur untuk pendidikan jasmani.

8.      Peran guru dan Fungsinya dalam satuan pembelajaran
Setiap model pembelajaran akan menunjuk pola yang unik dari pengambilan keputusan dan perilaku guru. Itu akan mentransfer kedalam peran guru yang berasumsi dan pelaksanaan satuan peajaran yang dilaksanakan oleh guru. Ini penting bahwa guru mengharapkan peran dan fungsinya dalam satuan pelajaran masing-masing dan membuat perencanaan satuan pelajaran keluar sesuai yang ia bawa. Banyak meninjau karakteristik masing-masing model sebelum diimplementasikan sebagai pengulangan atau pengingat tentang bagaimana untuk mengajar satuan pelajaran mendatang.

9.      Peran Siswa dan Fungsi dalam Satuan Pembelajaan
Sama seperti guru, siswa akan memiliki pola keputusan, perilaku, dan tanggung jawab dalam model yang dipilih untuk setiap satuan pelajaran. Model langsung akan membuat mereka menjadi pasif, sementara model interaktif dan tidak langsung akan menjadikan mereka memiliki peran aktif di satuan pelajaran. Beberapa model akan menuntut tanggung jawab yang sangat sedikit pada mereka, dan yang lain akan menempatkan siswa dalam mengendalikan banyak keputusan kelas dan pelaksanaan. Ketika guru mulai satuan pelajaran dengan model baru, ia akan membantu siswa belajar "bagaimana hal-hal akan bekerja" selama unit itu dan memberikan siswa waktu untuk menyesuaikan diri dengan pola baru partisipasi kelas. Ini adalah tanggung jawab guru untuk membuat rencana awalnya mengajar model serta isi sampai siswa menerima dan mengambil peran dan tanggung jawab baru di kelas

E.     Perencanaan mengajar
Perencanaan yang baik di tingkat satuan sangat memudahkan perencanaan untuk setiap pelajaran dalam satuan. Rencana unit dan pelajaran harus sangat kongruen. Jika rencana unit dipandang sebagai garis cetak biru untuk tindakan, maka RPP memberikan petunjuk spesifik dan detail untuk memandu guru dalam setiap pertemuan kelas. Tugas utama untuk "mengisi" bagian dari rencana unit untuk diimplementasikan dalam setiap pelajaran. Ada banyak cara untuk memformat dan menulis rencana pelajaran untuk pendidikan jasmani, namun rencana yang paling akan mencakup tujuh komponen umum: (1) deskripsi singkat kontekstual, (2) tujuan pembelajaran, (3) waktu dan alokasi ruang, (4)  daftar kegiatan belajar, (5) tugas presentasi dan tugas terstruktur, (6) penilaian pembelajaran, dan (7) review dan penutupan.

1.      Deskripsi Singkat Kontekstual
Deskripsi kontekstual mencakup ringkasan faktor utama yang perlu dipertimbangkan untuk pelajaran: siswa (tingkat kelas / s, jumlah mereka, dan mana yang memiliki kebutuhan khusus), jangka waktu atau kelas, dan di mana pelajaran ini cocok dalam urutan unit (misalnya, kelas pertama, kelas keempat, kelas terakhir). Jelas guru akan menyadari semua faktor-deskripsi yang ada untuk membantu guru mengingat pelajaran bila digunakan waktu berikutnya.

2.      Tujuan Pelajaran
Guru harus menuliskan tujuan khusus untuk pelajaran yang akan datang. Tujuan dapat diambil langsung dari rencana unit. Biasanya satu sampai tiga tujuan akan cukup untuk setiap pelajaran.

3.      Ruang dan Waktu Alokasi
Ini sangat membantu bagi guru untuk berpikir ke depan tentang berapa banyak waktu yang akan diberikan kepada setiap segmen kelas, bagaimana lingkungan belajar akan dibentuk, dan bagaimana episode manajemen akan dilanjutkan. Sebuah rencana alokasi waktu dapat dibuat untuk mengajar :
Mengajar : latihan beban kebugaran untuk kelas tujuh
9:15-09:20 Siswa di ruang ganti
9:20-09:24 Pemanasan dan peregangan
9:24-09:25 Set induksi
9:25-09:30 Tugas presentasi dan deskripsi tempat
9:30-9:40 Putar melalui pertama tiga stasiun
9:40-09:43 Ulasan pertama tiga stasiun
9:43-9:53 Putar melalui terakhir tiga stasiun
9:53-09:55 Ulasan terakhir tiga stasiun
9:55-10:00 Berjalan untuk mendinginkan
10:00-10:05 Pelajaran review, penutupan, dan pemberhentian
Rencana alokasi waktu yang sebagian besar perkiraan dan tidak harus diikuti dengan menit. Ini berfungsi sebagai rangkaian awal dan titik akhir yang dapat diubah sebagai pelajaran berlangsung. Setelah kelas guru dapat membuat catatan tentang berapa lama setiap segmen benar-benar mengambil untuk menggunakan waktu berikutnya pelajaran yang diajarkan. Selama beberapa pengulangan, seorang guru dapat menjadi sangat akurat dalam membuat alokasi.
Rencana alokasi ruang bisa menjadi diagram sederhana yang memungkinkan guru untuk melihat bagaimana lingkungan belajar akan diatur untuk setiap kegiatan. Ini membantu memvisualisasikan di mana stasiun belajar akan, jika mereka terlalu dekat bersama-sama, terlalu jauh, tidak aman, atau mungkin mengakibatkan "bottleneck" yang menyebabkan menunggu berlebihan di kelas.
4.      Belajar Daftar Kegiatan
Setelah tujuan telah dipilih, guru dapat merujuk pada rencana unit untuk menemukan tugas belajar yang direncanakan untuk mencapai tujuan masing-masing. Sekali lagi, jika perencanaan satuan yang baik telah terjadi, ini adalah masalah sederhana memilih tugas belajar sesuai dari rencana unit untuk setiap pelajaran. Daftar kegiatan pembelajaran harus dilakukan dalam rangka siswa akan diberi tugas.

5.      Tugas Presentasi dan Tugas Struktur
Rencana akan perlu dibuat untuk mempersiapkan setiap tugas belajar termasuk dalam pelajaran. Persiapan yang akan memiliki dua bagian: tugas presentasi dan struktur tugas. Bab 3 memberikan gambaran lengkap dari kedua komponen. Rencana pelajaran harus menunjukkan pertimbangan berikut untuk ini bagian dari kelas:
1. Set induksi untuk mendapatkan perhatian siswa tersebut
2. Model dan isyarat yang akan digunakan untuk presentasi tugas
3. Deskripsi tugas struktur, termasuk petunjuk untuk siswa
4. Sebuah cek untuk memahami
5. Urutan dan kemajuan untuk berbagai keperluan dalam satu pelajaran

6.      Penilaian
Rencana pelajaran harus menunjukkan bagaimana masing-masing tujuan yang akan dinilai. Paling sering penilaian bersifat informal-memeriksa pemahaman, pertanyaan-dan-jawaban periode, observasi guru, atau siswa hanya bertanya berapa banyak menyelesaikan tugas masing-masing dengan standar tertentu. Dalam kasus-kasus rencana pelajaran harus menunjukkan kapan dan bagaimana penilaian akan dibuat sebagai pengingat untuk guru.
Apabila penilaian ini lebih formal, perencanaan perlu untuk menunjukkan sebagai segmen pelajaran ditentukan dan diberikan manajemen sendiri dan pertimbangan prosedural. Itu berarti mengalokasikan waktu yang cukup untuk menyelesaikan penilaian, perencanaan bagaimana hal itu akan diatur, dan mengatur peralatan dan material yang diperlukan.

7.      Review dan Penutupan
Sebuah pelajaran yang terencana akan berakhir dengan segmen tinjauan dan penutupan teratur, memberikan siswa sekali lagi untuk terlibat dengan konten. Rencana pelajaran harus mencakup segmen singkat di akhir yang memungkinkan bagi guru dan interaksi siswa dan komentar terakhir atau pengamatan. Segmen Review terbaik akan menemukan guru membawa perhatian siswa kembali ke tempat pelajaran dimulai dengan mengingat isyarat kinerja dan menanyakan apa yang mereka pelajari dan mengapa hal itu penting. Jika penutupan direncanakan dan diselesaikan dengan cara yang teratur, itu akan memungkinkan siswa untuk diberhentikan diam-diam, memberikan pelajaran seluruh rasa tujuan dan keberhasilan bagi guru dan siswa sama.

F.     Bagian tidak tertulis dari Perencanaan Pelajaran –yang perlu Disiapkan
Kelas pendidikan jasmani dapat menjadi sangat kompleks dan dinamis. Beberapa hal dapat terjadi setiap saat, dan salah satu dari mereka dapat mengubah langsung untuk meminta guru untuk membuat keputusan baru atau tindakan. Sebuah langkah pedagogis terjadi setiap saat guru membuat dan melaksanakan keputusan pembelajaran di kelas. Penelitian tentang pengajaran menunjukkan bahwa guru pendidikan jasmani membuat sekitar lima belas langkah pedagogis setiap menit kelas (Anderson, 1980). Itu berarti di kelas tiga puluh menit guru membuat dan bertindak sekitar 450 keputusan, dalam pelajaran empat puluh lima menit yang berarti hampir 700 bergerak pedagogis bisa terjadi! Jumlah keputusan dan tindakan yang berbeda menggaris bawahi pentingnya perencanaan yang baik, dipersiapkan, dan bagi guru untuk mengantisipasi apa yang harus dilakukan dalam setiap segmen-kelas "pekerjaan" mengajar, untuk berbicara. Sebagian besar pekerjaan tidak dalam rencana tertulis tetapi harus berada di pikiran guru sebagai kemajuan kelas. Guru dipersiapkan dengan baik tidak hanya akan tahu apa yang ada di rencana tertulis tetapi akan mengantisipasi apa yang ia dan murid-muridnya akan lakukan di setiap waktu di kelas. Beberapa pertanyaan antisipasi umum adalah:
Sebelum mengajar di kelas dimulai
1. Apa motivasi siswa saya?
2. Apa pelajaran yang menarik, mendidik, dan menyenangkan?
3. Bagaimana jika ini meledak?
4. Pengingat-Pastikan untuk memberitahu mereka seberapa baik melakukan terakhir kali.

Waktu Siswa Masuk ke arena/lapangan/gedung
1. Di mana saya bisa berdiri atau duduk sementara aku mengganti baju?
2. Apakah semua peralatan saya keluar dan siap? Jika tidak, bagaimana siswa mendapatkannya?
3. Apakah saya memiliki pengumuman khusus sebelum kelas dimulai?
4. Pengingat-Pastikan untuk memeriksa alas kaki yang tepat pada semua siswa.

Waktu Siswa bergerak ke Tugas Presentasi Pertama
1. Kemana mereka pergi untuk mendapatkan tugas presentasi?
2. Pengingat-Pastikan untuk berbicara dengan jelas dan perlahan-lahan. Ini adalah materi baru bagi mereka.
3. Apa isyarat 1 akan memberitahu mereka, dan apa cara terbaik untuk menjelaskan kepada siswa?
4. Bagaimana cara mendapatkan dan menjaga perhatian setiap siswa?
5. Bagaimana saya memeriksa pemahaman?
6. Bagaimana saya mendapatkan mereka ke dalam kelompok-kelompok dan pindah ke kegiatan pertama?

Waktu Siswa Berlatih
1. Apakah mereka mengerjakan tugas? Jika tidak, apa masalahnya?
2. Apakah mereka melakukan tugas seperti yang saya minta?
3. Apakah siswa terlalu banyak menunggu?
4. Apakah mereka berlatih dengan aman?
5. berapa banyak siswa yang bisa melaksanakan tugas? Jika tidak, bagaimana cara memodifikasi untuk mereka?
6. Bagaimana saya tahu kapan waktunya untuk ke tugas berikutnya?

Waktu Pelajaran selesai
1. Bagaimana cara membuat mereka berhenti dan memperhatikan?
2. Dapatkah saya melakukan penutupan sementara siswa tersebar, atau apakah saya perlu untuk membawa mereka bersama-sama?
3. Pengingat-Membuat penutupan interaktif. Jangan hanya meninjau apa yang kita lakukan di kelas.
4. Pengingat-Pastikan untuk memberi mereka "menunggu waktu" setelah setiap pertanyaan.
5. Jika beberapa siswa mengangkat tangan mereka untuk menjawab, bagaimana cara memutuskan siapa yang dipanggil pada?
6. Apa cara terbaik untuk membubarkan kelas ke ruang ganti atau guru kelas mereka?
Seperti yang Anda lihat, sebagian besar dari rencana tertulis berasal dari pertanyaan guru harus bertanya diri sebelum pelajaran mulai mengantisipasi dan mempersiapkan diri untuk peristiwa yang mungkin di setiap segmen kelas. Hal-hal lain adalah pengingat akan apa yang harus dilakukan atau dikatakan sebagai kemajuan kelas, mengurangi kemungkinan melupakan fungsi penting selama pelajaran.

G.    Perencanaan Pelajaran seperti bertanya-menjawab
Ada banyak cara yang bermanfaat untuk mempersiapkan perencanaan pelajaran dan menulis dan mengingat. Ingat, berpikir, tujuan utama dari rencana tersebut adalah untuk memfasilitasi pembelajaran yang efektif dengan memaksimalkan kesempatan belajar siswa di kelas. Dalam pekerjaan saya sebagai guru, saya telah menemukan itu berguna untuk memiliki mereka berpikir dari perencanaan pelajaran sebagai rangkaian pertanyaan yang perlu ditanyakan-dan menjawab-sebelum pelajaran dimulai. Proses Pertanyaan-menjawab sendiri mengarah langsung ke perumusan perencanaan. Setelah pertanyaan kunci telah ditangani, guru harus cukup siap untuk pelajaran. Beberapa pertanyaan kunci yang tercantum dalam Gambar 5.5.

Gambar 5.5.
Pertanyaan kunci untuk perencanaan mengajar Pendidikan jasmani

Hubungan mengajar atau segmen
Pertanyaan kunci untuk dijawab
Siswa
1. Berapa banyak saya akan mengajar?
2. siapa yang membutuhkan pembelajaran khusus?
3. Tahap perkembangan yang khas apa untuk kelas ini?
4. Apa yang mereka sudah tahu tentang materi ini?
Penempatan satuan pelajaran
1. Apa yang telah kita bahas?
2. Apakah kita pada jadwal untuk menyelesaikan unit?
3. Apa yang terjadi selanjutnya?
Tujuan pelajaran
I. Apa tujuan dari rencana satuan pelajaran hari ini?
Aktifitas pelajaran
1. Apa kegiatan pembelajaran yang dijadwalkan untuk kali ini di unit?
2. Berapa banyak kegiatan dapat diselesaikan dalam pelajaran ini?
Ruangan dan peralatan
1. Dimana setiap kegiatan akan berlangsung? Apa rencana lantai?
2. Peralatan apa yang saya butuhkan untuk setiap kegiatan?
3. Dapatkah saya mengatur peralatan keluar sebelum kelas? Jika tidak, bagaimana siswa mendapatkannya dan mengembalikannya?
4. Bagaimana saya bisa memaksimalkan penggunaan peralatan untuk jumlah tertinggi dari waktu siswa praktek?
Tugas presentasi dan tugas terstruktur
1. Dimana masing-masing akan presentasi tugas berlangsung?
2. Isyarat kunci apa yang akan diberikan untuk setiap tugas?
3. Bagaimana saya akan menunjukkan tugas kepada siswa?
4. Bagaimana setiap tugas disusun?
5. Berapa lama setiap tugas akan diberikan? Ketika akan mengubah tugas para siswa?
6. Dimana setiap kegiatan akan terjadi di gym?
7. Apa kriteria kinerja untuk setiap tugas?
Pengelolaan kelas
1. Bagaimana akan memulai kelas?
2. Bagaimana transisi WID diatur?
3. Apakah saya perlu aturan khusus untuk pelajaran ini?
4. Apa sajakah potensi bahaya keamanan?
5. Apa alokasi waktu saya untuk setiap segmen kelas?
Tugas mengajar
1. Kondisi khusus apa yang ada bahwa saya perlu untuk mengingatkan siswa?
2. Apa yang akan saya lakukan saat mereka berlatih?
3. Apakah beberapa siswa membutuhkan perhatian ekstra dari saya?
4. Apa mungkin salah, dan bagaimana saya akan mengatasinya jika hal itu terjadi?
Pengulasan dan penutupan
1. Berapa banyak waktu yang saya butuhkan untuk itu?
2. Dimana itu akan berlangsung?
3. Apa yang perlu ditinjau?
4. Setiap menit terakhir pengumuman?
5. Bagaimana 1 mengabaikan kelas dalam cara yang teratur?

Hanya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kunci guru dapat memiliki kepala mulai baik pada rencana pelajaran fungsional dan efektif dalam setiap kelas, apakah atau tidak rencana tersebut ditulis di atas kertas. Saya sangat menyarankan bahwa guru pemula menulis rencana pelajaran mereka setiap kali sampai pertanyaan-pertanyaan kunci menjadi otomatis dari pengalaman. Satu  pencegahan perlu dinyatakan di sini. Bahkan ketika pertanyaan-pertanyaan kunci telah dijawab, selalu ada kemungkinan bahwa hal-hal akan berubah sebagai hasil kelas dan guru akan perlu untuk membuat rencana baru "pada kakinya" selama kelas. Ini disebut perencanaan interaktif untuk menunjukkan bahwa guru adalah membuat keputusan dan mengambil tindakan dengan menanggapi kejadian tak terduga dalam pelajaran karena mereka terjadi dalam "real time." Graham et al. (1993) menemukan bahwa para guru ahli yang diperlukan untuk menggunakan perencanaan kurang interaktif dari guru pemula karena para ahli lebih mampu mengantisipasi dan merencanakan untuk acara kelas sebelumnya. Akibatnya, mereka bertanya dan menjawab pertanyaan kunci yang lebih dan lebih baik di pra-pelajaran perencanaan mereka.



H.    Perencanaan Umum Pelajaran Pendidikan Jasmani
Ada banyak cara yang mungkin untuk memformat dan menulis rencana pelajaran harian untuk instruksi pendidikan jasmani. Sementara beberapa model instruksional akan memerlukan format perencanaan khusus, kebanyakan model menggunakan rencana pelajaran yang berbagi beberapa karakteristik umum. Hal ini memungkinkan guru untuk menggunakan template generik untuk perencanaan pelajaran. Sebuah template berfungsi dengan baik dalam banyak hal dan dapat didasarkan pada komponen RPP tujuh disajikan dalam bab ini. Gambar 5.6 menunjukkan contoh dari satu template. Anda akan melihat bahwa bentuk sangat terbuka, dengan setiap bagian menangani komponen pelajaran satu atau lebih rencana. Setiap bagian bertindak sebagai prompt, atau pertanyaan yang tersirat, yang mengarahkan guru untuk memberikan pertimbangan ke bagian dari pelajaran mendatang. Keterbukaan bentuk memungkinkan ruang guru yang cukup untuk menuliskan rencana dan catatan untuk setiap segmen.





















Gambar 5.6
Perencanaan Mengajar Harian
Guru :                                 .
Tanggal                  .Kelas                       .
Pelajaran         . dari          satuan pelajaran
Siswa                      tempat                     .
Materi Pelajaran :                                                                                                        .
Hari ini saya akan mengajar :                                                                                       .
Aktifitas sementara                                    .
Mengatur                                                .
Peralatan yang dibutuhkan ………………..
……………………………………………..
Tujuan pelajaran
1.       
2.       
3.       
Aktifitas pembelajaran
1.       
2.       
3.       
Segmen mengajar
Aktifitas / segmen
Tugas presentasi
Isyarat
Struktur
Waktu
1.       




2.       




3.       




4.       




5.       




Perencanaan lapangan untuk aktifitas belajar
Penilaian belajar siswa
Saran untuk materi ini dilain waktu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar