PERENCANAAN
UNTUK EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN JASMANI
Salah satu kontribusi paling penting untuk pembelajaran yang efektif
dalam pendidikan jasmani adalah perencanaan. Penelitian tentang mengajar telah
menunjukkan bahwa pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang
disengaja dan direncanakan sesuai dengan tujuan. Satuan
pembelajaran yang terorganisir memberikan kesempatan lebih besar untuk
mengarah siswa ke prestasi tujuan pembelajaran yang diharapkan (Clark, 1983).
Perencanaan perlu dilakukan sebelum pembelajaran dimulai dan secara
teratur sepanjang pembelajaran tersebut. Anda akan menemukan bahwa "setiap
hari" model pembelajaran menggunakan perencanaan modular yang meliputi dua
atau tiga pelajaran berturut-turut, atau perencanaan terpadu yang mencakup
seluruh pembelajaran, mengeliminasi kebutuhan perencanaan pelajaran
sehari-hari. Itu tidak berarti guru tidak melakukan perencanaan seutuhnya bahwa
sebagian besar perencanaan selesai sebelum unit tersebut dimulai sehingga model
beroperasi dari rencana "mengalir" yang membawa lebih dari pelajaran
ke pelajaran.
Gambar 5.1
Peran Perencanaan didalam Pengetahuan Dasar Guru
Perencanaan untuk Dasar Model Pembelajaran
|
|||
Satuan perencanaan
|
Rencana pelajaran
|
||
·
Analisis Hubungan
·
Analisis isi
·
Tujuan belajar
·
Pemilihan Model
·
Skema Manajemen
|
·
Memilih aktifitas pelajaran
·
Penilaian
·
Fungsi guru
·
Fungsi siswa
|
·
Deskripsi hubungan
·
Tujuan pelajaran
·
Rencana alokasi waktu
|
·
Aktifitas belajar
·
Tugas presentasi dan tugas
struktur
·
Penilaian
·
Mengulas kembali dan
penutupan
|
Wilayah Keterampilan Efektif Mengajar Untuk Dasar Model
Pembelajaran
|
|
·
Perencanaan
·
Waktu dan pengelolaan kelas
·
Tugas presentasi dan tugas
struktur
·
Komunikasi
|
·
Informasi pembelajaran
·
Menggunakan pertanyaan
·
Mengulas kembali dan penutupan
|
Strategi Mengajar Pendidikan Jasmani
|
||
Manajerial
|
Pembelajaran
|
|
·
Pencegahan
·
Interaktif
·
Pengelompokan
|
·
Tugas presentasi
·
Tugas terstruktur
·
Tugas keterlibatan
·
Tujuan belajar
|
·
Keselamatan siswa
·
Tugas bertahap
·
Menggunakan pertanyan
·
Mengulas kembali dan penutupan
|
Wilayah Pengetahuan Untuk Dasar Model Pembelajaran
|
|
·
Hubungan belajar
·
Siswa yang belajar
·
Teori belajar
·
Perkembangan kesesuaian
|
·
Isi pendidikan jasmani
·
Analisis tugas dan tahapan
isi materi
·
Penilaian
·
Iklim social dan emosional
·
Keadilan di arena belajar
·
Model kurikulum untuk PE
|
Gambar 5.1 menunjukkan hubungan antara perencanaan dan aspek lain
dari pengetahuan guru untuk mengajar pendidikan jasmani. Perencanaan berfungsi
untuk memfasilitasi transfer pengetahuan materi pelajarn dan pengetahuan
pedagogi umum menjadi kemampuan mengajar yang efektif mengajarkan materi tertentu
untuk kelompok peserta didik (Shulman, 1987).
A.
Kenapa direncanakan?
Perencanaan pembelajaran berhubungan dengan, tujuan pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian dan model yang digunakan
untuk masing-masing materi pelajaran. Hal ini guru perlu untuk mempertimbangkan
faktor - faktor yang akan berinteraksi dinamis yang diatur dan berlangsung
dalam rentang (dan biasanya terbatas) waktu yang telah ditentukan. Perencanaan
dan antisipasi merupakan keterampilan penting yang memungkinkan seorang guru
untuk mengatur secara efisien dirinya sendiri, siswa, fasilitas, dan sumber
daya yang tersedia untuk mengarahkan siswa mencapai tujuan pembelajaran dalam sejumlah
waktu. Guru sebaiknya merencanakan sehingga dia akan merasa lebih nyaman di
depan kelas karena proses perencanaan memungkinkan mereka melihat kembali
materi pelajaran di kemudian waktu atau memungkinkan orang lain untuk melihat
seberapa baik guru mengorganisasi pelajaran. Menurut pendapat saya, alasan yang
paling penting untuk perencanaan adalah untuk meningkatkan kemungkinan siswa
akan mempelajari pembelajaran dimaksud dengan pengunaan waktu, tenaga, dan sumber daya yang paling efisien. Dengan kata lain,
perencanaan harus dilakukan tanpa alasan, selain untuk meningkatkan efektivitas
guru dalam setiap materi dan pelajaran. Ini jelas menempatkan fungsi
perencanaan dengan baik menjelang dibuat format perencanaan.
Bagi guru pemula akan menemukan perbedaan antara perencanaan dan pembelajaran
yang telah dipersiapkan. Perencanaan adalah proses pengambilan keputusan dan
menghasilkan dokumen tertulis untuk masing-masing materi dan pelajaran untuk
diajarkan. Namun, mempunyai perencanaan tidak selalu berarti seorang guru
benar-benar siap dan tepat menyusun untuk pembelajaran yang efektif. Ini
terkait dengan yang anda rencanakan tetapi tidak siap melakukan, tetapi jika anda
siap anda telah merencanakan cukup baik. Itu juga menjawab pertanyaan: Berapa
banyak perencanaan yang harus guru lakukan? Cukup untuk menyiapkan pembelajaran
sekarang! Kadang-kadang waktu perencanaan akan cukup singkat, terutama ketika
seorang guru telah memberikan pembelajaran yang sama ke tingkat kelas yang sama
dalam beberapa kali pembelajaran di masa lalu. Bila guru tidak mengenal dengan
baik siswa, materi pelajaran, atau yang berhubungan dengan pelajaran, waktu
perencanaan harus lebih lama disiapkan.
B.
Pedoman untuk perencanaan
Sangat mudah bagi guru pemula untuk meremehkan atau melebih-lebihkan
proses perencanaan dalam pendidikan jasmani. Meremehkan proses perencanaan
berarti guru tidak akan siap dan mungkin pembelajaran tidak akan berjalan efektif, itu mungkin saja terjadi.
Ada juga kecenderungan bagi guru yang kurang persiapan menjadi cemas dan
bingung di tengah-tengah perencanaan mengajar yang buruk, kecemasan dan
kebingungan itu terlihat oleh siswa. Melebih-lebihkan proses perencanaan
berarti bahwa guru akan menghabiskan banyak waktu dan energi daripada yang
diperlukan untuk bersiap-siap yang dapat
diberikan kepada aspek-aspek lain dari seorang pribadi yang profesional.
Perencanaan untuk pembelajaran efektif dalam pendidikan jasmani
dilakukan pada dua tingkat: satuan pelajaran dan mengajar. Perencanaan satuan pelajaran mencakup semua keputusan dan
tindakan kesiapan sebelum pelajaran dimulai. Ini memberikan "gambaran
besar" pada tujuan pembelajaran, materi yang akan diajarkan, kegiatan
belajar, sumber daya yang dibutuhkan, dan semua manajemen kelas dalam model
pembelajaran yang dipilih untuk pelajaran. Perencanaan mengajar mencakup banyak
keputusan dan tindakan kesiapan dibuat tepat sebelum pelajaran dimulai. ini menekankan
pada kedua tingkat perencanaan sangat penting untuk efektifitas mengajar dan
belajar, dengan kata lain pendekatan proses perencaan yang realistis pada
keduanya. pedoman berikut ini akan membantu:
1.
Membuat perencanaan "tegas namun fleksibel".
Rencana yang tegas akan memberikan ide yang baik bagi guru tentang
bagaimana proses pembelajaan akan dimulai. Hal ini memungkinkan guru untuk
mengantisipasi berbagai faktor kunci dan pengalaman yang akan mempengaruhi
perilaku, manajemen, dan hasil dari pengajaran. Rencana yang fleksibel memberi
guru pilihan yang masuk akal ketika kondisi tak terduga atau peristiwa memaksa
perubahan dalam rencana semula.
2.
Menulis rencana pokok untuk digunakan
sendiri.
Guru harus menggunakan rencana untuk meningkatkan manajemen kelas
yang efektif dan belajar. Oleh karena itu, rencana harus ditulis sedemikian
rupa sehingga guru dapat memahami dan melaksanakan. Bentuk khusus dari rencana
harus dipilih oleh guru untuk mencocokkan kebutuhan situasinya. Beberapa guru
memiliki "singkatan pribadi" untuk membuat catatan untuk diri mereka
sendiri, ini adalah praktik yang baik, terutama untuk rencana pelajaran.
Rencana harus rinci dan fungsional seperti yang guru butuhkan.
3.
Jika ragu, lebihkan perencanaan sedikit.
Kadang-kadang sulit untuk memperkirakan berapa lama siswa akan mencapai
kemajuan-kemajuan dalam suatu materipelajaran. Oleh karena itu, disarankan agar
guru mempersiapkan rencana lebih di setiap materi dan pelajaran untuk antisipasi
jika siswa mampu lebih cepat dari yang diharapkan.
4.
Memiliki rencana alternatif.
Materi dan pelajaran pendidikan jasmani sering tergantung pada
faktor-faktor yang tidak terkendali oleh guru sepert : cuaca buruk selama pelajaran
di luar kelas, peralatan yang rusak atau tidak bisa digunakan, perubahan jadwal
sekolah, ketersediaan fasilitas, dan banyak siswa yang tidak hadir. Ketika
situasi dan masalah lainnya muncul guru harus mampu menyediakan kegiatan
belajar siswa yang berkaitan dengan isi pelajaran dan tidak keluar dari rencana
yang dibuat. Seorang guru harus merencanakan pelajaran "jika gagal-aman"
pada materi pelajaran yang dapat diterapkan dalam setiap keadaan untuk menjaga keberlangsungan
kegiatan pembelajaran. Kegagalan atau keberhasilan Pelajaran adalah: mencakup aturan
dan strategi, bagaimana memilih dan
membeli peralatan, sejarah dan latar belakang dari materi pelajaran, proyek
kelompok, permainan yang dimodifikasi, pencarian internet, presentasi media,
atau diskusi kelompok.
5.
Menyimpan semua catatan perencanaan tertulis.
Satuan pelajaran memiliki masa penggunaan pendek dalam satu tahun
sekolah. Mereka berlangsung dari beberapa hari sampai beberapa minggu dan tidak
diajarkan lagi sampai tahun depan. Rencana pelajaran memiliki masa manfaat
lebih pendek. Kebanyakan digunakan hanya sekali, maka tidak lagi sampai waktu
berikutnya pelajaran itu diajarkan kembali. Beberapa rencana yang tidak
diperlukan selama satu tahun penuh. Guru yang rajin akan menyimpan "daya
simpan" catatan perencanaan dalam arsip setelah rencana itu digunakan dan
kemudian mengambil kembali perencanaan itu diwaktu berikutnya jika materi itu
dipakai
6.
Merefleksikan kembali materi pelajaran dan pelajaran.
Karena materi dan setiap
pelajaran di dalamnya biasanya diajarkan hanya sekali setiap tahun, penting
bagi guru untuk merenungkan, mengevaluasi, dan membuat catatan untuk
memodifikasi perencanaan yang baru saja digunakan. Catatan ini kemudian dapat dipakai
kembali dengan rencana waktu berikutnya jika digunakan.
C.
Perencanaan adalah Cetak Biru untuk Bertindak
Baik untuk pelajaran tunggal atau seluruh unit, rencana tertulis
berfungsi sebagai catatan bagi guru dan siswa. Seperti menggambar desain untuk merencanakan
bangunan, proses perencanaan memungkinkan guru untuk memikirkan, memutuskan,
dan memvisualisasikan serangkaian langkah-langkah yang akan membuat
pembelajaran lebih efektif dan efisien. Ini menjadi gambaran yang nyata tentang
bagaimana pelaksanaannya dan sumber untuk membuat informasi sebagai tahapan
materi pelajaran. Dan, seperti tukang bangunan yang merencanakan kapan
pekerjaan kontruksi dimulai, catatan rencana memberikan guru beberapa
keuntungan:
1. Menentukan titik
awal dan akhir yang dibuat untuk materi dan setiap pelajaran
2. Perencanaan dapat
dijadikan rujukan untuk memeriksa kemajuan-kemajuan
3. Perencanaan ini
memberikan titik acuan untuk membuat keputusan jangka panjang dan jangka pendek
4. Perencanaan ini
dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat perubahan-perubahan.
5. Perencanaan memungkinkan
untuk jadi bahan evaluasi dari efektivitas mengajar dengan membandingkan apa
yang direncanakan dengan apa yang sebenarnya terjadi
6. Guru dapat
menggunakan perencanaan untuk memverifikasi bahwa dia mengajar sesuai dengan
desain model pembelajaran
D.
Perencanaan Satuan Pelajaran
satuan pembelajaran pendidikan jasmani dapat berlangsung dari
beberapa hari sampai beberapa minggu. Terlepas dari panjangnya satuan
pelajaran, pembelajaran lebih mungkin menjadi efektif bila guru telah membuat
rencana yang jelas dan logis sebelum pelajaran dimulai. Setelah perencanaan satuan materi di tempatkan, perencanaan untuk
pelajaran sehari-hari menjadi lebih mudah dengan tahapan satuan materi. Sebuah
rencana satuan materi lengkap harus mengandung sembilan komponen: (1) analisis
kontekstual, (2) analisis isi dan tabel, (3) tujuan pembelajaran, (4) pemilihan
model pembelajaran yang akan digunakan, (5) skema manajerial, (6) kegiatan
belajar, (7) penilaian dan / atau grading, (8) deskripsi fungsi guru di satuan
pelajaran, dan (9) deskripsi fungsi siswa dalam satuan pelajaran
1.
Analisis konstektual
Analisis kontektual dalam mengajar sangat penting. Analisis
kontektual mengajar mengacu pada sejumlah faktor temporal, manusia, dan
material yang mempengaruhi apa yang diajarkan, bagaimana diajarkan, dan apa
yang akan siswa pelajari di materi pelajaran. Beberapa faktor akan mempermudah
pengajaran yang berhubungan dengan pembelajaran yang diberikan guru. Dengan
banyak cara menjadi efektif. Faktor-faktor hubungan lainnya akan menghambat
efektivitas guru dengan mengurangi pilihan untuk memberikan pembelajaran yang
efektif.
Faktor analisis kontekstual akan memberikan, mereka kemudahan"ada"
dan tidak dapat dikendalikan oleh guru untuk setiap batas yang signifikan di satuan
pelajaran. Empat faktor penentu utama dari konteks adalah guru, siswa, isi, dan
sumber daya yang tersedia. Gambar 5.2 menunjukkan faktor penentu dan beberapa
pertanyaan kunci yang harus ditanyakan dalam analisis pemecahan masalah untuk
setiap unit pengajaran.
Gambar 5.2
Hal-hal yang menentukan dalam pemecahan masalah
untuk perencanaan materi pelajaran
Faktor penentu
|
Pertanyaan kunci
untuk pemecahan masalah
|
Guru
|
1. Apa yang
saya tahu tentang pelajaran ini?
2. Pengalaman apa yang saya ajarkan dalam materi ini
untuk kelas ini?
3. Dimana saya
bisa mendapatkan pengetahuan materi ini? (misalnya, buku, kolega, klinik)
|
Siswa
|
1. Berapa
banyak siswa yang ada di kelas ini setiap kali mengajar?
2. Berapa
banyak dan siswa mana yang memiliki kebutuhan khusus?
3. Apa
dibutuhkan dan apa saya tahu tentang mengajar siswa itu?
4. Apa tahap
perkembangan yang khas di kelas ini?
5. motivasi
apa untuk siswa yang belajar materi ini?
|
Materi
pelajaran
|
1. kemampuan dan
pengetahuan apa yang diharapkan pada siswa tentang materi ini?
2. Apakah
siswa pada usia / tahap ini perlu tahu tentang materi ini?
3. Apa isi
yang spesifik yang dicakup dalam materi ini?
4. Dalam
rangka apa yang harus isi dipelajari? Apakah itu penting?
5. Apakah saya
perlu memodifikasi materi untuk memenuhi kemampuan siswa?
6. Berapa lama
waktu yang dibutuhkan sebagian besar siswa untuk mempelajari setiap bagian
dari materi pelajaran?
7. Apa tujuan
belajar harus dicapai siswa?
8. Bagaimana
saya menilai pelajaran itu?
|
Sumber daya
|
1. Berapa
banyak pelajaran yang termasuk materi ini?
2. Berapa
menit waktu yang tersedia untuk pembelajaran ini di kelas masing-masing?
3. Berapa
banyak materi yang dapat siswa pelajari dalam jumlah waktu itu?
4. Apakah ini
wilayah materi pengajaran saya?
5. Berapa
banyak tempat, arena, lapangan, dll yang dapat mengakomodasi?
6. Peralatan
apa yang saya miliki untuk pelajaran ini?
7. Berapa rasio
peralatan / alat / benda untuk siswa?
8. Apakah saya
harus memodifikasi peralatan untuk penggunaan yang aman dan efektif?
9. Apakah saya
memiliki bantuan (tim guru, asisten guru)?
|
2.
Analisis Isi dan Pencatatan
Sebuah analisis isi menentukan apa yang akan dimasukkan dalam satuan
pelajaran dan materi mana yang akan siswa pelajari terlebih dahulu. Hal ini
penting untuk mengetahui bahwa analisis isi akan memiliki dasar yang kuat pada
apa yang dapat diajarkan dan dipelajari di satuan pelajaran, jadi ini harus
diutamakan setelah analisis pemecahan masalah. Analisis isi dimulai dengan
membuat daftar perkembangan mental keterampilan psikomotor yang tepat, wilayah kognitif,
afektif dan penempatan penting untuk aktivitas, olahraga, tari, atau tema
keterampilan. Guru kemudian mempertimbangkan kemampuan siswa, pengetahuan, dan
sikap, dengan menggunakan pertimbangan-pertimbangan sebagai titik awal untuk
isi materi pelajaran. Titik akhir ditentukan perkiraan berapa lama siswa akan mempelajari
setiap bagian dari materi pelajaran sambil mempertimbangkan jumlah pelajaran di
satuan pelajaran. Itu akan membantu guru memutuskan berapa banyak kemajuan (dan
isi) yang wajar untuk unit itu, menentukan jumlah isi yang akan diajarkan dan
dipelajari. Bidang isi yang akan diajarkan kemudian ditempatkan dalam urutan
logis dari perkembangan (jika itu penting), menyelesaikan analisis isi dan
daftar. Beberapa contoh daftar isi yang ditampilkan pada Gambar 5.3.
Gambar 5.3
Daftar Isi Untuk Beberapa Materi Pendidikan Jasmani
kelas
|
Materi pelajaran
|
Pelajaran
|
Daftar isi
|
Kelas 1
|
Konsep gerak
|
Delapan tahun pertama
|
1.
Peraturan kelas PE
2.
Keselamatan di PE
3.
Ruang diri, ruang menyeluruh,
ruang pencar
4.
Jalan
5.
Tingkatan
6.
Keseimbangan
7.
Pemutarbalikan
8.
Meloncat
9.
Melompat
10. Menghindari
11. Koordinasi gerakan permainan
|
Kelas 5
|
sepakbola
|
Sepuluh
|
1.
Menggiring bola
2.
Menangkap bola
3.
Mengumpan bola
4.
Menendang ke gawang
5.
Menjaga gawang
6.
Dasar aturan dan strategi
7.
Posisi penyerangan
8.
Dasar permainan bertahan
9.
Modifikasi permainan (4x4,
lapangan kecil)
|
Kelas 11
|
Kebugaran
pribadi
|
Dua puluh
|
1.
Konsep kebugaran pribadi
2.
Perencanaan program kebugaran
yang aman
3.
Peregangan yang aman
4.
Pengenalan pilihan latihan
5.
Menggunakan alat-alat latihan
6.
Penilaian awal
7.
Merancang dan melaksanakan
program kebugaran
8.
Penilaian akhir
|
3.
Tujuan Pembelajaran
Bagian penting dari proses perencanaan adalah penentuan tujuan
belajar siswa didalam pelajaran. Tujuan harus mencerminkan hasil analisis
kontekstual dan materi dipilih untuk satuan pelajaran. Tujuan dapat dinyatakan
pada dua tingkatan: tujuan umum dan tujuan perilaku. Tujuan umum adalah apa disiratkan
: wilayah global domain masing-masing tujuan siswa blajar. Tujuan perilaku
menggambarkan kriteria kinerja spesifik bahwa siswa akan menunjukkan dalam
setiap area Tujuan umum. Gambar 5.4 memberikan beberapa contoh bagaimana tujuan
umum menyebabkan tujuan perilaku dalam pendidikan jasmani
Gambar 5.4.
Tujuan umum dan tujuan prilaku untuk pendidikan jasmani
Wilayah
|
Tujuan umum
|
Tujuan prilaku
|
Kognitif
|
1.
Siswa akan belajar aturan dan
strategi untuk sepak bola
2.
Siswa akan tahu panggilan
umum menari persegi
|
1.
Siswa akan mencetak
setidaknya 80% pada permainan-aturan sepak bola dan uji strategi
2.
Siswa dengan benar akan
membacakan lima paling umum digunakan panggilan tari persegi
|
Apektif
|
1.
Siswa akan mempelajari aturan
yang tepat untuk tenis
2.
Siswa akan menjadi anggota
tim yang baik dalam permainan kooperatif
|
1.
Menampilkan tidak lebih dari
dua pelanggaran aturan tenis
2.
Siswa akan berpartisipasi
dalam permainan kooperatif tanpa berdebat dengan rekan tim
|
Psikomotor
|
1.
Siswa akan belajar
keterampilan dasar untuk golf
2.
Siswa akan belajar jalur dan
tingkat
|
1.
Siswa akan membuat 3 dari 5
putt pada hijau dari jarak 6 meter
2.
Siswa akan menunjukkan
bagaimana untuk bergerak di tiga jalur yang berbeda pada dua tingkatan yang
berbeda dalam ruang pencar
|
Perhatikan bahwa tujuan perilaku memiliki tiga bagian utama: (1)
pengaturan atau pengkondisian penampilan, (2) perilaku, keterampilan, atau
pengetahuan harus dibuktikan, dan (3) kriteria tugas yang telah ditetapkan.
Jenis-jenis tujuan tersebut dinamakan tujuan Mager, orang yang pertama kali
mengembangkannya (Mager, 1984). Pengaturan atau pengkondisian menggambarkan hubungan
atau situasi di mana pembelajaran akan didemonstrasikan. Beberapa kondisi dapat
terjadi sebelum pertunjukan, seperti "member sepuluh menit dari waktu
latihan ...", atau berada di tempat selama pertunjukan, seperti "...
dalam pertandingan bulu tangkis." Perilaku / keterampilan / pengetahuan
akan ditunjukkan, seperti "aturan tenis " atau "bergerak dalam
jalur dan tingkat." Kriteria penampilan dalam hal tujuan seberapa mahir,
benar, konsisten, akurat, dll penampilan mengindikasikan telah terjadi proses
belajar, seperti "nilai setidaknya 80 persen yang benar" atau
"tidak (nol) berdebat." Perlu dicatat bahwa tiga bagian dari tujuan
Mager tidak akan selalu muncul dalam urutan yang sama, tetapi mereka harus
selalu dipertimbangkan tujuan yang baik untuk sebagian besar jenis
pembelajaran.
4.
Memilih Model pembelajaran untuk pelajaran
Setelah guru telah menganalisis konteks, menentukan daftar isi, dan
menyatakan tujuan pembelajaran dimaksudkan untuk satuan pelajaran, ia kemudian
dapat membuat keputusan tentang yang model pembelajaran yang baik (atau model)
yang paling efektif untuk membantu siswa belajar. Bab 6 akan menjelaskan proses
pemilihan model secara lebih rinci, tetapi secara singkat akan dibuat di sini
karena berkaitan dengan perencanaan satuan pelajaran. Dua hal yang harus
diingat ketika memilih model untuk satuan pelajaran. Pertama, seleksi adalah
suatu proses deduktif: keputusan dibuat setelah mempertimbangkan permasalahan, isi
materi, dan tujuan. Tujuan pembelajaran akan menunjukkan prioritas domain dan
interaksi domain yang secara langsung mempengaruhi pemilihan. Kedua, belajar
siswa akan dimaksimalkan jika satu model yang digunakan di seluruh satuan
pelajaran. Hal ini tidak dianjurkan untuk mengubah model setelah satuan
pelajaran telah dimulai atau menggabungkan komponen dari dua atau lebih model.
Karena masing-masing model memiliki karakteristik yang unik dan pola bagi guru
dan perilaku siswa, adalah penting bahwa konsistensi dipertahankan dari awal
sampai akhir.
5.
Skema manajemen
Skema manajemen berfungsi untuk mengidentifikasi aturan penting,
rutinitas, dan prosedur yang akan membuat lingkungan belajar aman dan efisien. Perencanaan
juga akan memberi informasi guru dan siswa dari tanggung jawab satu sama lain
di kelas. Perencanaan manajemen yang khas harus mencakup:
1)
Penentuan dan komunikasi aturan
2)
Prosedur untuk memasuki dan
meninggalkan lapangan/ arena / gedung atau wilayah pengajaran
3)
Prosedur untuk pembagian,
perawatan, dan pengumpulan peralatan
4)
Peraturan keselamatan
5)
Prosedur untuk mengambil kelas
6)
Penunjukan sinyal untuk
perhatian dan start / stop
6.
Kegiatan Belajar Siswa
Semua satuan pembelajaran meliputi serangkaian kegiatan belajar yang
direncanakan yang memungkinkan siswa untuk berinteraksi dengan materi pelajaran
dan tujuan belajar. Bab 3 menjelaskan kegiatan pembelajaran yang dapat
digunakan dalam pendidikan jasmani untuk masing-masing dari tiga domain utama:
kognitif, psikomotor, dan afektif. Sebelum satuan pelajaran dimulai guru harus
membuat daftar kegiatan untuk satuan pelajaran dan urutan pelaksanaan kepada
siswa. Perencanaan kemudian dapat dibuat untuk presentasi tugas, tugas terstruktur,
dan penilaian dari masing-masing kegiatan. Hal ini memungkinkan guru untuk
merencanakan untuk peralatan dan sumber daya lain yang diperlukan untuk setiap
kegiatan.
7.
Penilaian dan / atau Grading
Sebelum satuan pelajaran dimulai, guru harus merencanakan untuk
menilai pembelajaran siswa. Rencana itu juga akan mencakup kebijakan, prosedur,
dan kriteria untuk menentukan nilai yang diberikan pada akhir pelajaran.
Penilaian dan grading harus dibuat berdasarkan :
1)
Tujuan dan hasil yang akan
dinilai atau dikelompokan/kategori
2)
Jenis penilaian yang akan
digunakan (tradisional, alternatif, otentik)
3)
Ketika penilaian akan
berlangsung (formatif, sumatif, keduanya)
4)
Bagaimana penilaian akan
direncanakan dan dilaksanakan
Hal ini tidak perlu dipersiapkan untuk penilaian tertentu sebelum satuan
dimulai, tetapi penting untuk memiliki rencana penilaian umum pada waktu itu jadi
guru dapat melihat dan mempersiapkan. Bab 2 mencakup informasi lebih rinci
tentang jenis penilaian dan prosedur untuk pendidikan jasmani.
8.
Peran guru dan Fungsinya dalam satuan pembelajaran
Setiap model pembelajaran akan menunjuk pola yang unik dari
pengambilan keputusan dan perilaku guru. Itu akan mentransfer kedalam peran guru
yang berasumsi dan pelaksanaan satuan peajaran yang dilaksanakan oleh guru. Ini
penting bahwa guru mengharapkan peran dan fungsinya dalam satuan pelajaran masing-masing
dan membuat perencanaan satuan pelajaran keluar sesuai yang ia bawa. Banyak
meninjau karakteristik masing-masing model sebelum diimplementasikan sebagai pengulangan
atau pengingat tentang bagaimana untuk mengajar satuan pelajaran mendatang.
9.
Peran Siswa dan Fungsi dalam Satuan Pembelajaan
Sama seperti guru, siswa akan memiliki pola keputusan, perilaku, dan
tanggung jawab dalam model yang dipilih untuk setiap satuan pelajaran. Model
langsung akan membuat mereka menjadi pasif, sementara model interaktif dan
tidak langsung akan menjadikan mereka memiliki peran aktif di satuan pelajaran.
Beberapa model akan menuntut tanggung jawab yang sangat sedikit pada mereka,
dan yang lain akan menempatkan siswa dalam mengendalikan banyak keputusan kelas
dan pelaksanaan. Ketika guru mulai satuan pelajaran dengan model baru, ia akan
membantu siswa belajar "bagaimana hal-hal akan bekerja" selama unit
itu dan memberikan siswa waktu untuk menyesuaikan diri dengan pola baru
partisipasi kelas. Ini adalah tanggung jawab guru untuk membuat rencana awalnya
mengajar model serta isi sampai siswa menerima dan mengambil peran dan tanggung
jawab baru di kelas
E.
Perencanaan mengajar
Perencanaan yang baik di tingkat satuan sangat memudahkan
perencanaan untuk setiap pelajaran dalam satuan. Rencana unit dan pelajaran
harus sangat kongruen. Jika rencana unit dipandang sebagai garis cetak biru
untuk tindakan, maka RPP memberikan petunjuk spesifik dan detail untuk memandu
guru dalam setiap pertemuan kelas. Tugas utama untuk "mengisi" bagian
dari rencana unit untuk diimplementasikan dalam setiap pelajaran. Ada banyak
cara untuk memformat dan menulis rencana pelajaran untuk pendidikan jasmani,
namun rencana yang paling akan mencakup tujuh komponen umum: (1) deskripsi
singkat kontekstual, (2) tujuan pembelajaran, (3) waktu dan alokasi ruang,
(4) daftar kegiatan belajar, (5) tugas
presentasi dan tugas terstruktur, (6) penilaian pembelajaran, dan (7) review
dan penutupan.
1.
Deskripsi Singkat Kontekstual
Deskripsi kontekstual mencakup ringkasan faktor utama yang perlu
dipertimbangkan untuk pelajaran: siswa (tingkat kelas / s, jumlah mereka, dan
mana yang memiliki kebutuhan khusus), jangka waktu atau kelas, dan di mana
pelajaran ini cocok dalam urutan unit (misalnya, kelas pertama, kelas keempat,
kelas terakhir). Jelas guru akan menyadari semua faktor-deskripsi yang ada
untuk membantu guru mengingat pelajaran bila digunakan waktu berikutnya.
2.
Tujuan Pelajaran
Guru harus menuliskan tujuan khusus untuk pelajaran yang akan
datang. Tujuan dapat diambil langsung dari rencana unit. Biasanya satu sampai
tiga tujuan akan cukup untuk setiap pelajaran.
3.
Ruang dan Waktu Alokasi
Ini sangat membantu bagi guru untuk berpikir ke depan tentang berapa
banyak waktu yang akan diberikan kepada setiap segmen kelas, bagaimana
lingkungan belajar akan dibentuk, dan bagaimana episode manajemen akan
dilanjutkan. Sebuah rencana alokasi waktu dapat dibuat untuk mengajar :
Mengajar : latihan
beban kebugaran untuk kelas tujuh
9:15-09:20 Siswa
di ruang ganti
9:20-09:24
Pemanasan dan peregangan
9:24-09:25 Set
induksi
9:25-09:30 Tugas
presentasi dan deskripsi tempat
9:30-9:40 Putar
melalui pertama tiga stasiun
9:40-09:43 Ulasan
pertama tiga stasiun
9:43-9:53 Putar
melalui terakhir tiga stasiun
9:53-09:55 Ulasan
terakhir tiga stasiun
9:55-10:00
Berjalan untuk mendinginkan
10:00-10:05
Pelajaran review, penutupan, dan pemberhentian
Rencana alokasi waktu yang sebagian besar perkiraan dan tidak harus
diikuti dengan menit. Ini berfungsi sebagai rangkaian awal dan titik akhir yang
dapat diubah sebagai pelajaran berlangsung. Setelah kelas guru dapat membuat
catatan tentang berapa lama setiap segmen benar-benar mengambil untuk
menggunakan waktu berikutnya pelajaran yang diajarkan. Selama beberapa pengulangan,
seorang guru dapat menjadi sangat akurat dalam membuat alokasi.
Rencana alokasi ruang bisa menjadi diagram sederhana yang
memungkinkan guru untuk melihat bagaimana lingkungan belajar akan diatur untuk
setiap kegiatan. Ini membantu memvisualisasikan di mana stasiun belajar akan,
jika mereka terlalu dekat bersama-sama, terlalu jauh, tidak aman, atau mungkin
mengakibatkan "bottleneck" yang menyebabkan menunggu berlebihan di
kelas.
4.
Belajar Daftar Kegiatan
Setelah tujuan telah dipilih, guru dapat merujuk pada rencana unit
untuk menemukan tugas belajar yang direncanakan untuk mencapai tujuan
masing-masing. Sekali lagi, jika perencanaan satuan yang baik telah terjadi,
ini adalah masalah sederhana memilih tugas belajar sesuai dari rencana unit
untuk setiap pelajaran. Daftar kegiatan pembelajaran harus dilakukan dalam
rangka siswa akan diberi tugas.
5.
Tugas Presentasi dan Tugas Struktur
Rencana akan perlu dibuat untuk mempersiapkan setiap tugas belajar
termasuk dalam pelajaran. Persiapan yang akan memiliki dua bagian: tugas
presentasi dan struktur tugas. Bab 3 memberikan gambaran lengkap dari kedua
komponen. Rencana pelajaran harus menunjukkan pertimbangan berikut untuk ini
bagian dari kelas:
1. Set induksi
untuk mendapatkan perhatian siswa tersebut
2. Model dan
isyarat yang akan digunakan untuk presentasi tugas
3. Deskripsi tugas
struktur, termasuk petunjuk untuk siswa
4. Sebuah cek
untuk memahami
5. Urutan dan
kemajuan untuk berbagai keperluan dalam satu pelajaran
6.
Penilaian
Rencana pelajaran harus menunjukkan bagaimana masing-masing tujuan
yang akan dinilai. Paling sering penilaian bersifat informal-memeriksa
pemahaman, pertanyaan-dan-jawaban periode, observasi guru, atau siswa hanya
bertanya berapa banyak menyelesaikan tugas masing-masing dengan standar
tertentu. Dalam kasus-kasus rencana pelajaran harus menunjukkan kapan dan
bagaimana penilaian akan dibuat sebagai pengingat untuk guru.
Apabila penilaian
ini lebih formal, perencanaan perlu untuk menunjukkan sebagai segmen pelajaran
ditentukan dan diberikan manajemen sendiri dan pertimbangan prosedural. Itu
berarti mengalokasikan waktu yang cukup untuk menyelesaikan penilaian,
perencanaan bagaimana hal itu akan diatur, dan mengatur peralatan dan material
yang diperlukan.
7.
Review dan Penutupan
Sebuah pelajaran yang terencana akan berakhir dengan segmen tinjauan
dan penutupan teratur, memberikan siswa sekali lagi untuk terlibat dengan
konten. Rencana pelajaran harus mencakup segmen singkat di akhir yang
memungkinkan bagi guru dan interaksi siswa dan komentar terakhir atau
pengamatan. Segmen Review terbaik akan menemukan guru membawa perhatian siswa
kembali ke tempat pelajaran dimulai dengan mengingat isyarat kinerja dan
menanyakan apa yang mereka pelajari dan mengapa hal itu penting. Jika penutupan
direncanakan dan diselesaikan dengan cara yang teratur, itu akan memungkinkan
siswa untuk diberhentikan diam-diam, memberikan pelajaran seluruh rasa tujuan
dan keberhasilan bagi guru dan siswa sama.
F.
Bagian tidak tertulis dari Perencanaan Pelajaran –yang perlu Disiapkan
Kelas pendidikan jasmani dapat menjadi sangat kompleks dan dinamis.
Beberapa hal dapat terjadi setiap saat, dan salah satu dari mereka dapat
mengubah langsung untuk meminta guru untuk membuat keputusan baru atau
tindakan. Sebuah langkah pedagogis terjadi setiap saat guru membuat dan
melaksanakan keputusan pembelajaran di kelas. Penelitian tentang pengajaran
menunjukkan bahwa guru pendidikan jasmani membuat sekitar lima belas langkah
pedagogis setiap menit kelas (Anderson, 1980). Itu berarti di kelas tiga puluh
menit guru membuat dan bertindak sekitar 450 keputusan, dalam pelajaran empat
puluh lima menit yang berarti hampir 700 bergerak pedagogis bisa terjadi!
Jumlah keputusan dan tindakan yang berbeda menggaris bawahi pentingnya
perencanaan yang baik, dipersiapkan, dan bagi guru untuk mengantisipasi apa
yang harus dilakukan dalam setiap segmen-kelas "pekerjaan" mengajar,
untuk berbicara. Sebagian besar pekerjaan tidak dalam rencana tertulis tetapi
harus berada di pikiran guru sebagai kemajuan kelas. Guru dipersiapkan dengan
baik tidak hanya akan tahu apa yang ada di rencana tertulis tetapi akan
mengantisipasi apa yang ia dan murid-muridnya akan lakukan di setiap waktu di
kelas. Beberapa pertanyaan antisipasi umum adalah:
Sebelum mengajar di kelas dimulai
1. Apa motivasi
siswa saya?
2. Apa pelajaran
yang menarik, mendidik, dan menyenangkan?
3. Bagaimana jika
ini meledak?
4.
Pengingat-Pastikan untuk memberitahu mereka seberapa baik melakukan terakhir
kali.
Waktu Siswa Masuk ke arena/lapangan/gedung
1. Di mana saya bisa
berdiri atau duduk sementara aku mengganti baju?
2. Apakah semua
peralatan saya keluar dan siap? Jika tidak, bagaimana siswa mendapatkannya?
3. Apakah saya
memiliki pengumuman khusus sebelum kelas dimulai?
4.
Pengingat-Pastikan untuk memeriksa alas kaki yang tepat pada semua siswa.
Waktu Siswa bergerak ke Tugas Presentasi Pertama
1. Kemana mereka
pergi untuk mendapatkan tugas presentasi?
2.
Pengingat-Pastikan untuk berbicara dengan jelas dan perlahan-lahan. Ini adalah materi
baru bagi mereka.
3. Apa isyarat 1
akan memberitahu mereka, dan apa cara terbaik untuk menjelaskan kepada siswa?
4. Bagaimana cara
mendapatkan dan menjaga perhatian setiap siswa?
5. Bagaimana saya
memeriksa pemahaman?
6. Bagaimana saya
mendapatkan mereka ke dalam kelompok-kelompok dan pindah ke kegiatan pertama?
Waktu Siswa Berlatih
1. Apakah mereka mengerjakan
tugas? Jika tidak, apa masalahnya?
2. Apakah mereka
melakukan tugas seperti yang saya minta?
3. Apakah siswa
terlalu banyak menunggu?
4. Apakah mereka
berlatih dengan aman?
5. berapa banyak
siswa yang bisa melaksanakan tugas? Jika tidak, bagaimana cara memodifikasi
untuk mereka?
6. Bagaimana saya
tahu kapan waktunya untuk ke tugas berikutnya?
Waktu Pelajaran selesai
1. Bagaimana cara
membuat mereka berhenti dan memperhatikan?
2. Dapatkah saya
melakukan penutupan sementara siswa tersebar, atau apakah saya perlu untuk
membawa mereka bersama-sama?
3.
Pengingat-Membuat penutupan interaktif. Jangan hanya meninjau apa yang kita
lakukan di kelas.
4. Pengingat-Pastikan
untuk memberi mereka "menunggu waktu" setelah setiap pertanyaan.
5. Jika beberapa
siswa mengangkat tangan mereka untuk menjawab, bagaimana cara memutuskan siapa
yang dipanggil pada?
6. Apa cara
terbaik untuk membubarkan kelas ke ruang ganti atau guru kelas mereka?
Seperti yang Anda lihat, sebagian besar dari rencana tertulis
berasal dari pertanyaan guru harus bertanya diri sebelum pelajaran mulai
mengantisipasi dan mempersiapkan diri untuk peristiwa yang mungkin di setiap
segmen kelas. Hal-hal lain adalah pengingat akan apa yang harus dilakukan atau
dikatakan sebagai kemajuan kelas, mengurangi kemungkinan melupakan fungsi
penting selama pelajaran.
G.
Perencanaan Pelajaran seperti bertanya-menjawab
Ada banyak cara yang bermanfaat untuk mempersiapkan perencanaan
pelajaran dan menulis dan mengingat. Ingat, berpikir, tujuan utama dari rencana
tersebut adalah untuk memfasilitasi pembelajaran yang efektif dengan
memaksimalkan kesempatan belajar siswa di kelas. Dalam pekerjaan saya sebagai guru,
saya telah menemukan itu berguna untuk memiliki mereka berpikir dari
perencanaan pelajaran sebagai rangkaian pertanyaan yang perlu ditanyakan-dan
menjawab-sebelum pelajaran dimulai. Proses Pertanyaan-menjawab sendiri mengarah
langsung ke perumusan perencanaan. Setelah pertanyaan kunci telah ditangani,
guru harus cukup siap untuk pelajaran. Beberapa pertanyaan kunci yang tercantum
dalam Gambar 5.5.
Gambar 5.5.
Pertanyaan kunci untuk perencanaan mengajar Pendidikan jasmani
Hubungan mengajar atau segmen
|
Pertanyaan kunci untuk dijawab
|
Siswa
|
1. Berapa banyak
saya akan mengajar?
2. siapa yang
membutuhkan pembelajaran khusus?
3. Tahap
perkembangan yang khas apa untuk kelas ini?
4. Apa yang
mereka sudah tahu tentang materi ini?
|
Penempatan
satuan pelajaran
|
1. Apa yang
telah kita bahas?
2. Apakah kita
pada jadwal untuk menyelesaikan unit?
3. Apa yang
terjadi selanjutnya?
|
Tujuan
pelajaran
|
I. Apa tujuan
dari rencana satuan pelajaran hari ini?
|
Aktifitas
pelajaran
|
1. Apa kegiatan
pembelajaran yang dijadwalkan untuk kali ini di unit?
2. Berapa banyak
kegiatan dapat diselesaikan dalam pelajaran ini?
|
Ruangan dan peralatan
|
1. Dimana setiap
kegiatan akan berlangsung? Apa rencana lantai?
2. Peralatan apa
yang saya butuhkan untuk setiap kegiatan?
3. Dapatkah saya
mengatur peralatan keluar sebelum kelas? Jika tidak, bagaimana siswa
mendapatkannya dan mengembalikannya?
4. Bagaimana
saya bisa memaksimalkan penggunaan peralatan untuk jumlah tertinggi dari
waktu siswa praktek?
|
Tugas presentasi dan tugas terstruktur
|
1. Dimana masing-masing
akan presentasi tugas berlangsung?
2. Isyarat kunci
apa yang akan diberikan untuk setiap tugas?
3. Bagaimana saya
akan menunjukkan tugas kepada siswa?
4. Bagaimana
setiap tugas disusun?
5. Berapa lama
setiap tugas akan diberikan? Ketika akan mengubah tugas para siswa?
6. Dimana setiap
kegiatan akan terjadi di gym?
7. Apa kriteria
kinerja untuk setiap tugas?
|
Pengelolaan
kelas
|
1. Bagaimana
akan memulai kelas?
2. Bagaimana
transisi WID diatur?
3. Apakah saya
perlu aturan khusus untuk pelajaran ini?
4. Apa sajakah
potensi bahaya keamanan?
5. Apa alokasi
waktu saya untuk setiap segmen kelas?
|
Tugas mengajar
|
1. Kondisi
khusus apa yang ada bahwa saya perlu untuk mengingatkan siswa?
2. Apa yang akan
saya lakukan saat mereka berlatih?
3. Apakah beberapa
siswa membutuhkan perhatian ekstra dari saya?
4. Apa mungkin
salah, dan bagaimana saya akan mengatasinya jika hal itu terjadi?
|
Pengulasan dan penutupan
|
1. Berapa banyak
waktu yang saya butuhkan untuk itu?
2. Dimana itu
akan berlangsung?
3. Apa yang
perlu ditinjau?
4. Setiap menit
terakhir pengumuman?
5. Bagaimana 1
mengabaikan kelas dalam cara yang teratur?
|
Hanya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kunci guru dapat
memiliki kepala mulai baik pada rencana pelajaran fungsional dan efektif dalam
setiap kelas, apakah atau tidak rencana tersebut ditulis di atas kertas. Saya
sangat menyarankan bahwa guru pemula menulis rencana pelajaran mereka setiap
kali sampai pertanyaan-pertanyaan kunci menjadi otomatis dari pengalaman. Satu pencegahan perlu dinyatakan di sini. Bahkan
ketika pertanyaan-pertanyaan kunci telah dijawab, selalu ada kemungkinan bahwa
hal-hal akan berubah sebagai hasil kelas dan guru akan perlu untuk membuat
rencana baru "pada kakinya" selama kelas. Ini disebut perencanaan interaktif
untuk menunjukkan bahwa guru adalah membuat keputusan dan mengambil tindakan
dengan menanggapi kejadian tak terduga dalam pelajaran karena mereka terjadi
dalam "real time." Graham et al. (1993) menemukan bahwa para guru
ahli yang diperlukan untuk menggunakan perencanaan kurang interaktif dari guru
pemula karena para ahli lebih mampu mengantisipasi dan merencanakan untuk acara
kelas sebelumnya. Akibatnya, mereka bertanya dan menjawab pertanyaan kunci yang
lebih dan lebih baik di pra-pelajaran perencanaan mereka.
H.
Perencanaan Umum Pelajaran Pendidikan Jasmani
Ada banyak cara yang mungkin untuk memformat dan menulis rencana
pelajaran harian untuk instruksi pendidikan jasmani. Sementara beberapa model
instruksional akan memerlukan format perencanaan khusus, kebanyakan model
menggunakan rencana pelajaran yang berbagi beberapa karakteristik umum. Hal ini
memungkinkan guru untuk menggunakan template generik untuk perencanaan
pelajaran. Sebuah template berfungsi dengan baik dalam banyak hal dan dapat
didasarkan pada komponen RPP tujuh disajikan dalam bab ini. Gambar 5.6
menunjukkan contoh dari satu template. Anda akan melihat bahwa bentuk sangat
terbuka, dengan setiap bagian menangani komponen pelajaran satu atau lebih rencana.
Setiap bagian bertindak sebagai prompt, atau pertanyaan yang tersirat, yang
mengarahkan guru untuk memberikan pertimbangan ke bagian dari pelajaran
mendatang. Keterbukaan bentuk memungkinkan ruang guru yang cukup untuk
menuliskan rencana dan catatan untuk setiap segmen.
Gambar 5.6
Perencanaan Mengajar Harian
Guru : .
|
Tanggal .Kelas .
|
||||
Pelajaran . dari satuan pelajaran
|
Siswa tempat .
|
||||
Materi Pelajaran
: .
|
|||||
Hari ini saya
akan mengajar : .
|
|||||
Aktifitas
sementara .
|
Mengatur .
|
||||
Peralatan yang
dibutuhkan ………………..
|
……………………………………………..
|
||||
Tujuan
pelajaran
1.
2.
3.
|
Aktifitas
pembelajaran
1.
2.
3.
|
||||
Segmen mengajar
|
|||||
Aktifitas / segmen
|
Tugas presentasi
|
Isyarat
|
Struktur
|
Waktu
|
|
1.
|
|
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
|
|
4.
|
|
|
|
|
|
5.
|
|
|
|
|
|
Perencanaan lapangan untuk aktifitas belajar
|
|||||
Penilaian belajar siswa
|
|||||
Saran untuk materi ini dilain waktu
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar