Kamis, 08 September 2016

BOLA BASKET KEPEL 1A

TULISKAN NAMA DAN NIM MHS
JANGAN SALAH KELAS KETIKA TUGAS DIKUMPULKAN

39 komentar:

  1. NAMA: REFANDI MOHAMAT YASIN KARDIYONO
    NIM : 1605123693

    PENINGKATAN HASIL BELAJAR LAY UP KIRI BOLA BASKET MELALUI METODE LATIHAN
    Isi :
    Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani terkadang dan sering kali muncul kendala dari murid tersebut. Dari tidak kemampuan murid untuk melakukan LAY UP KIRI dalam permainan bola basket. Karena apabila murid tidak dapat melakukan LAY UP KIRI dalam bola basket maka dapat dikatakan proses pembelajaran masih belum berhasil dari guru maupun murid tersebut. Semua ini dilakukan agar murid mendapatkan nilai yang di targetkan dan berhasil.
    Dalam pendidikan formal terdapat perubahan sikap terhadap murid sebab teredapa pembelajaran yang membuat pola fikir berubah. Dari hasil pembelajaran tersebut hasilnya yaitu kerberhasilan mendapatkan prestasi. Dan dalam pembahasan LAY UP KIRI dalam bola basket murid harus bisa melakukannya. Namun sebelum menguasai LAY UP kiri harus dapat menguasai teknik dasar dan teknik lainnya. Jadi pengertian tembakan LAY UP adalah tembakan jarak dekat dengan ring basket seolah seolah bola diletakkan di ring yang didahului dengan 2 langkah.
    Untuk melakukan LAY UP KIRI selain harus mempunyai keterampilan gerak yang perlu telah di latih. Keterampilan terdapat bagian bagian dan dimulai dari bagian terkecil. Dan semua disatukan agar menjadi utuh. Semua yang telah dilatih dapat dilalukakan apabila sering dilatih dengan sederhana. Maka jika dilakukan terus menerus makan akan mendapatkan hasil yang maksimal.Dalam penelitian ini, jenis penelitian tindakan kelas(PTK). Karena didalam kelas pemecahan masalah dilakukan secara sistematis , refektif terhadap aksi atau tindakan yang dilakukan oleh guru. Mulai dari perencanaan,tindakan,pengamatan dan refleksi.
    Tujuan dari diatas agar meningkatkan kualitas pembelajaran dan guru cukup andil dalam pemecahan msalah didalam kelas tersebut.
    Setelah melakukan peneletian tindakan kelas (PTK)dapat dan disimpulkan dari hasil yang didapatkan hasil metode ini ditinjau dari bagian bagian penilaian. Terlihat dari peningkatan penilaian dari 67,33% dari siklus 1 menjadi 70,66% pada siklus 2. Dilihat dari murid yang tuntas belajarnya mengalami peningkatan dari 19 pada siklus 1 menjadi 22 pada siklus 2.
    Jadi semua dapat dapat dicapai dan dapat ditingkatkan apabila mau berusaha , berlatih dan belajar.

    Sumber : http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5&ved=0ahUKEwjXoNiMuIHPAhWHvY8KHdvvA3gQFgg2MAQ&url=http%3A%2F%2Fejournal.unesa.ac.id%2Farticle%2F4911%2F68%2Farticle.pdf&usg=AFQjCNHJxUFOlZx7OSX45Vu-YVY0XbCl5Q&sig2=OPBCzh1r9WzRujTXUqMBdw&bvm=bv.132479545,d.c2I

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. NAMA:CINDIA ANDRI ASIH
    NIM :1605123991


    IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN PASSING BOLA BASK

    Abstract

    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing bola basket melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas XII.IPA.3 SMAN 1 Gianyar tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini tergolong penelitian tindakan kelas dengan menggunakan 2 siklus. Subyek penelitian berjumlah 32 siswa terdiri dari 14 siswa putra dan 18 siswa putri. Data dikumpulkan dengan metode lembar observasi aktivitas belajar teknik dasar passing (chest pass dan bounce pass) bola basket dan teks keterampilan passing (chest pass dan bounce pass) bola basket, selanjutnya dianalisis dengan statistik deskriptif. Hasil analisis data secara klasikal pada siklus I, tingkat aktivitas 5,51 (cukup aktif) dan hasil belajar teknik dasar passing bola basket 84,38% (baik). Siklus II secara klasikal tingkat aktivitas 8,43 (aktif) dan hasil belajar teknik dasar passing bola basket 100% (sangat baik). Berdasarkan data tersebut dapat dinyatakan bahwa terjadi peningkatan aktivitas belajar sebesar 2,92 dan hasil belajar 15,62% dari siklus I ke siklus II. Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing bola basket meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas XII.IPA.3 SMAN 1 Gianyar tahun pelajaran 2013/2014.
    Kata Kunci : STAD, aktivitas, hasil, passing, bola basket.

    BalasHapus
  4. Pandi Rahmat
    1605114990

    UPAYA PENINGKATAN PERMAINAN BOLA BASKET

    Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran,stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalanlingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional(BSNP, 2006, p.197).Lingkungan belajar diatur secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah,
    jasmani, psikomotor, kognitif, dan afektif setiap siswa. Permainan bola basket menampilkan keterampilan gerak dasar, passing, dribbling, dan shooting. Memberikan pembelajaran bolabasket bisa menggunakan berbagai metode pembelajaran salah satunya yaitu taktik. Melalui pendekatan taktik ini, siswa ditempatkan dalam situasi permainan yang mengharuskan mempertahankan bola tersebut sebelum siswa mengidentifikasi dan membuat keputusan untuk melakukan
    shooting.. Tujuan permainan bolabasket adalah memasukkan bola sebanyak banyaknya ke dalam keranjang basket lawan dan sebaik baiknya mempertahankan daerah bertahan agar lawan tidak dapat memasukkan bola dan mencetak angka.Setiap gerakan mempunyai tujuan tersendiri, gerakan passing mempunyai tujuan mengoper bola kepada teman satu tim, gerakan dribbling mempunyai tujuan menggiring bola dan untuk menghindari lawan, gerakan shooting mempunyai tujuan mencetak point. Dalam permainan bolabasket diperlukan adanya suatu teknik gerakan menembak (shooting) yang baik dan benar. Jenis shooting dalampermainan bolabasket dapat dibagi menjadi bermacammacam gerakan. Salah satunya adalah under the basket shoot(tembakan dari bawah ringbasket). JeUnder the basket shootdigunakan pada daerah sekitar bawah ring, lebih tepatnya di bawah ringbasket yang dilakukan dengan menggunakan loncatan tinggi ke atas dari bawah basket untuk memasukkan bola ke dalam ringbasket. Teknik gerakan under the basket shootdapat dilakukan melalui papan pantul dan langsung ke ring basket atau tanpa memanfaatkan pantulan papanbasket. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach). Tujuan pendidikan jasmani di atas memperkuat pendapat bahwa pendidikan jasmani merupakan pendidikan secara keseluruhan aspek bagi peserta didik. Pendidikan jasmani membentuk jasmani peserta didik menjadi sehat dan bugar serta berkepribadian yang baik.Tujuan utama dalam mengajarkan olahraga di dalam pendidikan jasmani adalah untuk kesenangan, keterlibatan aktif, dan peningkatan keterampilan siswa yang bedampak positif terhadap hidupnya. Pengajaran melalui pendekatan taktik ini berusaha menghubungkan kemampuan taktik bermain dan keterampilan teknik dasar dengan menekankanpemilihan waktu yang tepat untuk melatih teknik dasar dan aplikasi dari pada teknik dasar tersebut ke dalam keterkaitannya dalam kemampuan taktik bermain, sehingga mampu merangsang siswa untuk berfikir dan menemukan sendiri alasan alasan yang melandasi gerak dan penampilannya (peformance). Jadi dapat disimpulkan bahwa pendekatan taktik suatu pendekatan pembelajaran keterampilan gerak dasar dan sekaligus mengarahkan anak untuk mempunyai minat dan senang melakukan tugas gerak yang diberikan oleh gurunya sehingga siswa dapat aktif dalam mengembangkan permainannya

    BalasHapus
  5. Nama :Uswatul Amri
    Nim :1605115804

    PENINGKATAN KETERAMPILAN DAN AKTIVITAS BELAJAR PERMAINAN BOLA
    BASKET MELALUI MODEL TUGAS

    Peneltian ini merupakan penelitian tindakan kelas dirancang secara sistematis pelaksanaannya pada saat proses belajar berlangsung. Kegiatan diterapkan dalam upaya untuk meningkatkan keterampilan dan aktivitas bermain bola basket. Tahapan langkah disusun dalam siklus penelitian. Setiap siklus memiliki 4 tahapan, yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan re eksi. Dalam penelitian tindakan kelas ini dirancang dalam dua siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I pesrta didik yang mempunyai keterampilan bermain pada kondisi awal tuntas sebanyak 20 anak atau sebesar 74% menjadi meningkat pada siklus II sebanyak 23 anak atau sebesar 85%. Peningkatan keterampilan bermain bola basket dengan menggunakan model tugas besaranya 11%. Sedangkan untuk aktivitas peserta didik yang pada siklus mI masuk kategori aktivitas tinggi sebanyak 14 anak anak atau sebesar 52% menjadi meningkat pada siklus II sebanya 22 anak atau sebesar 81%. Peningkatan aktivitas peserta didik menggunakan model tugas sebesar 29%. Dari hasi penelitian ini disarankan Guru pendidikan jasmani dalam mengajar hendaknya menggunakan model tugas dengan kartu tugasnya, mengingat dengan kartu tugas peserta didik akan melakukan kegiatan/latihan secara berulangulang mengikuti petunjuk kartu tugas sehingga keterampilan dan aktivitas belajar peserta didik akan menjadi meningkat.
    TEORI

    Permainan bola basket merupakan suatu permainan yang unik, dimana mengandung banyak unsur-unsur gerak  sik, seperti : kecepatan (Speed), kekuatan (strength), daya ledak (power), daya tahan (endurance), kelentukan ( eksibility), kelincahan (agility), keseimbangan (balance), ketepatan (accuracy), dan koordinasi (coordination). Apabila semua unsur-unsur gerak diramu dan dipadukan menjadi satu kesatuan, maka dapat membentuk suatu keterampilan yang dapat meningkatkan prestasi dalam permainan bola basket. Setiap unsurunsur gerak dapat memberikan contributor terhadap keterampilan gerak, karena seseorang yang memiliki keterampilan gerak adalah orang yang mampu melakukan gerakan secara esien dan benar secara mekanis. Hal ini dijelaskan Abidin (1999), bahwa: Untuk dapat memiliki keterampilan gerak yang baik, maka diperlukan proses belajar berlatih dalam jangka waktu relatif lama.

    Berdasarkan hasil simpulan di atas diketahui bahwa model tugas yang digunakan sebagai tindakan untuk peningkatan aktivitaspembelajaran permainan bola basket telah berdampak positif. Dengan model tugas yang dilengkapi kartu tugas, peserta didik lebih aktip dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.Tugas-tugas yang dirancang guru harus dilakukan oleh peserta didik dengan tidak tidak dengan perintah langsung, sehingga memberi kesempatan peserta didik untuk menentukan kegiatannya sendiri. Model tugas yang digunakan sebagai tindakan untuk meningkatkan keterampilan permainan bola basket ternyata berdampak pada meningkatnya keterampilan bermain bola basket. Dengan kendali kartu tugas pada model tugas pserta didik melakukan kegiatan secara berulang-ulang menjadikan keterampilan peserta didik menjadi meningkat. Disamping itu model tugas dengan kartu tugas akan menjadikan proses pembelajaran akan lebih bermakna. Dengan kartu tugas, guru dapat menuangkan tugas-tugas yang harus dikerjakan.
    oleh peserta didik secara mandiri untuk
    mencapai tujuan pembelajaran. Dengan kartu
    tugas peserta didik diberi keleluasaan untuk
    melakukan kegiatan sesuai dengan kartu tugas
    sehingga akan lebih aktip, kreatf dan menyenangkan
    dalam proses pembelajaran.

    BalasHapus
  6. Nama : oriza sativa okto vernanda

    Permainan bola basket adalah permainan yang dimainkan oleh satu regu putera atau puteri yang masing-masing regu terdiri dari 5 (lima) orang pemain. Dimana populasi permainan ini sangat bagus, baik itu didalam maupun diluar negeri. Sehingga cabang olahraga tersebut disetiap event-event resmi baik ditingkat nasional selalu dipertandingkan

    Faktor Internal dan Eksternal Pada Permainan Bola Basket.
    Di dalam permainannya banyak sekali faktor-faktor yang perlu di perhatikan terutama berhubungan dengan keberhasilan seseorang dalam permainan bola basket, faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut:
    1. Faktor Internal
    Faktor internal merupakan faktor yang datangnya dari atlet atau pemain itu sendiri, antara lain:
    a. Keadaan Fisik Pemain
    b. Bentuk dan Postur Tubuh
    c. Tingkat Kesegaran Jasmani
    d. Kekuatan Otot
    2. Faktor Eksternal
    Faktor eksternal merupakan faktor yang datangnya dari luar atlet, yaitu:
    a. Sarana dan Prasarana
    b. Pelatih, Pembina, Guru dan
    c. Lingkungan.
    Kedua faktor tersebut saling berhubungan dan berkaitan tidak dapat dipisah-pisahkan karena keduanya memiliki peranan untuk menunjang pencapaian prestasi dalam permainan bola basket khususnya prestasi shooting.
    Secara umum permainan bola basket mempunyai unsur-unsur yang harus dikuasai selain teknik shooting, yang harus dikuasai dan diperhatikan dalam permainan bola basket yaitu:
    1. Melempar dan menangkap bola (Passing)
    2. Menggiring bola (Drible)
    3. Memasukkan bola ke dalam keranjang (Shooting)
    4. Memoros/ berputar (Pivot)
    5. Olah kaki (Foot Work)

    BalasHapus
  7. Nama : M.arif rifaldi
    nim : 1605111989


    Olahraga Bola Basket merupakan cabang olahraga yang populer diseluruh dunia. Olahraga ini telah banyak digemari orang-orang baik di Indonesia maupun negara-negara lain di dunia, mulai dari usia anak-anak, remaja hingga dewasa.
    Permainan bola basket merupakan permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari 5 orang pemain. Tiap regu berusaha memasukkan bola ke dalam keranjang lawan dan mencegah regu lawan memasukkan bola atau membuat angka/skor. Seperti yang dijelaskan dalam buku FIBA (2010:15) bahwa :

    Bola basket dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri atas lima pemain. Setiap regu berusaha mencetak angka ke keranjang lawan dan mencegah regu lain mencetak angka. Bola boleh dioper, digelindingkan, atau dipantulkan kesegala arah, sesuai dengan peraturan.

    Permainan bola basket merupakan permainan yang dimainkan secara beregu, oleh karena itu, kerjasama tim merupakan salah satu faktor untuk meraih kesuksesan. Kesuksesan tersebut perlu adanya keterampilan gerak dalam menguasai teknik-teknik dasar yang baik untuk mencapai hasil yang optimal.
    Penguasaan terhadap keterampilan teknik dasar bukanlah hal yang mudah, karena permainan bola basket menuntut keterampilan yang kompleks. Hal ini senada dengan pendapat Imam Sodikun (1991:74), yang mengatakan bahwa : “Bola basket termasuk jenis permainan yang kompleks gerakannya. Artinya gerakannya terdiri dari gabungan unsur-unsur gerak yang terkoordinasi rapi sehingga pemain dapat bermain dengan baik.”
    Selain gerak dasar bola basket, pemain harus memiliki teknik dasar yang baik. Bebearapa teknik dasar dalam permainan bola basket menurut para ahli olahraga seperti Kosasih (2008:1-45), ada lima macam teknik dasar yaitu:






    1) Gerakan kaki menyerang dan bertahan (footwork)
    2) Pengusaan bola (ball handling)
    3) Mendribel bola (dribbling)
    4) Mengoper bola (passing)
    5) Menembak bola (shooting)


    Salah satu teknik dasar dalam permainan bola basket yang menjadi unsur terpenting dan harus dikuasai oleh setiap pemain adalah shooting. Karena shooting merupakan cara pemain bola basket untuk mencetak angka dalam permainan bola basket, karena yang menang adalah tim yang bisa mencetak angka sebanyak-banyaknya ke keranjang lawan dan menahan lawan mencetak angka ke keranjang kita.
    Ada beberapa teknik dasar shooting, sesuai dengan yang dikatakan Wissel (2000:46-62), secara umum teknik dasar menembak shooting itu ada tujuh jenis yaitu :

    1) Tembakan satu tangan (One-hand Set Shoot)
    2) Lemparan bebas (Free Throw)
    3) Tembakan sambil melompat (Jump Shoot)
    4) Tembakan tiga angka (Three point Shoot)
    5) Tembakan mengait (Hook Shoot)
    6) Lay Up Shoot
    7) Runner

    BalasHapus
  8. Herlizon Herly
    1605110956
    PKO 1 A

    REVIEW JURNAL/PENELITIAN

    Judul Jurnal/Penelitian : “The Effects of Sleep Extensions on the Athletic Performance of Collegiate Basketball Players”

    Sumber : http://www.journalsleep.org/ViewAbstract.aspx?pid=28194

    Ringkasan Jurnal/Penitian :
    Study Objectives:
    To investigates the effects of sleep extension over multiple weeks on specific measures of atlhetics performance as well as reaction time, mood, and daytime sleepiness.
    Settings:
    Stanford Sleep Disorder Clinic and Reaserch Laboratory and Maples Pavilion, Stanford, CA
    Participants:
    Eleven healthy students on the Stanford University men’s varsity basketball team (mean age 19.4 ± 1.4 years)
    Interventions:
    Subject maintained their habitual sleep-wake schedule for a 2-4 week baseline followed by a 5-7 week sleep extension period. Subjects obtained as much noctural sleep as possible during sleep extension with a minimum goal of 10 h in bed each night. Measures of atlhetic performance spesific to basketball were recorded after every practice including a time sprint and shooting accuracy. Reaction time, levels of daytime sleepiness, and mood were monitored via Psychomotor Vigilance Task (PVT), Epworth Sleepiness Scale (ESS), and Profile of Mood States (POMS), respectively.
    Results:
    Total objectve nightly sleep time increased during sleep extensions compared to baseline by 110.9 ± 79.7 min (P < 0.001). Subjects demonstrated a faster timed sprint following sleep extension (16.2 ± 0.61 sec at baseline vs. 15.5 ± 0.54 sec at end of sleep extension, P < 0,001). Shooting accuracy improved, with free throw precentage increasing by 9% and 3-point field goal precentage increasing by 9.2% (P < 0.001). Mean PVT reaction time and Epworth Sleepiness Scale decrease following sleep extension (P < 0.001). Subjects also reported improved overall ratings of phsycal and mental well-being during practices and games.
    Conclusions:
    Improvements in spesific measures of basketball performances after sleep extension indicate that optimal sleep is likely benefical in reaching peak atlhetic performance.
    Citastion:
    Mah CD; Mah KE; Kezirian EJ; Dement WC. The effects of sleep extension on the athletic performance of colliagate basketball players. SLEEP 2011;34(7):943-950.

    Review :
    Dalam jurnal/penelitian yang saya ambil kali ini bertujuan untuk mengetahui efek dari jadwal tidur yang diperpanjang selama beberapa minggu terhadap reaksi performa atlet dan juga sering melamun, suasana hati dan terkantuk disiang hari.
    Dengan menggunakan 8 orang mahasiswa laki-laki yang sehat dari tim basket Universitas Stanford dengan rentang umur 19 tahunan.
    Dari hasil yang ditemukan ternyata penambahan jadwal tidur atlet ternyata dapat meningkatkan performa, akurasi menembak bola pada atlet, kecepatan pada saat lari sprint, suasana hati yang baik pada saat sedang dalam sebuah permainan bola basket yang dibuktikan dengan:
    Lari sprint : 16.2 ± 0.61 detik pada awal percobaan tes dan 15.5 ± 0.54 detik pada akhir tes.
    Akurasi menembak bola: Pada tembakan free trhow eningkat 9% dan tembakan three point 9.2%.
    Kemudian pada sering melamun yang diukur dengan alat Psychomotor Vigilance Task dan juga rasa kantuk disiang hari mengalami penurunan setelah perpanjangan waktu tidur. Alat Profile of Mood States (POMS) menghitung peningkatan pada tenaga dan penurunan pada kelelahan atlet. Subject juga megatakan bahwa peningkatan fisik juga suasana hati yang baik pada saat melakukan sebuah permainan bola basket.
    Kelebihan pada jurnal/penilitian ini adalah akuratnya data yang dihasilkan dengan peralatan canggih yang mendukung sehingga mempermudah pembaca dalam menganalisa hasil.
    Sekian review jirnal/peneltian yang dapat saya sampaikan, jika ada kata-kata yang salah saya mohon maaf. Akhir kata wassalamu’alaikum.

    BalasHapus
  9. Nama: rifqan alfayed
    Nim:1605123323
    SUMBANGAN KEKUATAN OTOT-OTOT TUNGKAI, KELINCAHAN, KELENTUKAN PUNGGUNG TERHADAP KETERAMPILAN
    BERMAIN BOLA BASKET
    Permainan bolabasket merupakan salah satu cabang permainan yang dimainkan oleh lima orang setiap regu, baik putra maupun putri. Pada prinsipnya permainan ini mempunyai dasar teknik yang melandasinya yaitu oper mengoper (passing), menembak (shotting), menggiring (dribling). Akan tetapi yan tidak kalah pentingnya dasar fisik yang menunjang permainan bola basket tersebut. Untuk itu perlu diadakan penelitian sejauh mana sumbangan unsur fisik kekuatan otot-otot tungkai, kelicahan dan kelentukan punggung terhadap keterampilan bermain bola basket.
    Pada dasarnya semua cabang olahraga memerlukan dasar fisik yang menunjang dalam melakukan suatu gerakan. Begitu juga dalam permainan bolabasket membutuhkan kemampuan dasar fisik yang baik, tetapi tidak meninggalkan faktor-faktor yang bahwa dalam permainan bolabasket kelincahan, agilitas dan kecepatan bergerak memegang peranan yang lebih penting dari pada kekuatan, meskipun kekuatan merupakan faktor yang tidak dapat diabaikan. Permainan bolabasket memerlukan kemampuan gerak fisik dalam bidang : kecepatan, keseimbangan, kekuatan, keuletan, ketahanan, koordinasi gerak fisik dan penguasaan keterampilan anggota badan yang lengkap.
    Kemungkinan kesalahan dan cara mengatasinya.
    Mengingat terbatasnya kemampuan yang miliki, besar kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan atau kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam penelitian ini. Adapun kemungkinan kesalahan yang ditimbulkan oleh faktor-faktor sebagai berikut :
    1. Faktor kesungguhan dari anak coba dalam melakukan tes selama pengambilan data penelitian sedang berlangsung. Usaha yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut dengan jalan memberikan nasehat agar dalam melakukan tes nanti selalu bersungguh-sungguh dengan rasa senang tanpa ada rasa terpaksa.
    2. Jarak antara anak coba dengan tempat tes dilakukan berbeda-beda, sehingga kelelahan yang dialami oleh anak coba berbeda pula. Usaha yang dilakukan untuk mengatasinya dianjurkan kepada anak coba untuk datang lebih awal dari waktu dimulainya tes, sehingga ada waku istirahat.
    3. Kelemahan dari pembantu yang tidak disengaja. Untuk mengurangi kesalahan tersebut, kepada para pembantu sebelumnya diberikan penjelasan tentang cara-cara melakukan tugasnya. Disamping itu dipilih pembantu-pembantu yang sudah berpengalaman didalam penelitian.

    Tes keterampilan bermain bolabasket yang digunakan sebagai kriterion tidak mengukur kemampuan fisik, oleh karena itu sumbangan yang diperoleh kecil, Kemampuan fisik yang dipergunakan sebagai prediktor tidak sesuai dengan asumsi yang diperkirakan, untuk itu perlu dicari unsur kemampuan fisik yang lain.

    BalasHapus
  10. NAMA : DWY SAPUTRA
    NIM : 1605111565

    URUTAN LATIHAN OVERHEAD LAY UP SHOT DAN UNDERHAND LAY UP SHOT TERHADAP HASIL TEMBAKAN LAY UP SHOT PADA SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET
    ABSTRAK
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil tembakan lay up shot dengan teknik overhead dan underhand lay up shot juga efektifitas urutan latihan underhand-overhead lay up shot dan overhead-underhand lay up shot terhadap hasil tembakan lay up shot pada siswa ekstrakurikuler bola basket SMP Negeri 26 Surakarta tahun 2012/2013.
    Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuasi (PEK), dengan desain The Counterbalanced Design. Subjek penelitian eksperimen kuasi ini adalah siswa ekstrakurikuler bola basket SMP N 26 Surakarta tahun 2012/2013 berjumlah 20 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes lay up shot dari Imam Sodikun. Teknik analisis data yang digunakan dengan rancangan pengukuran berulang (One Way Repeated Measures ANOVA) dengan bantuan program SPSS Release 20.
    Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik overhead lay up shot dan underhand lay up shot memperoleh hasil yang berbeda, yaitu dapat dibuktikan bahwa hasil lay up shot dengan teknik overhead lay up shot memperoleh hasil lebih baik dari teknik underhand lay up shot. Dan untuk memperoleh hasil yang optimal harus dimulai latihan dari hal yang mudah terlebih dahulu ke yang lebih sukar. Urutan latihan overhead-underhand lay up shot terhadap hasil tembakan lay up shot memang lebih efektif.
    Simpulan penelitian ini adalah: 1) Terdapat perbedaan hasil yang signifikan antara hasil tembakan lay up shot dengan underhand lay up shot dan overhead lay up shot pada siswa ekstrakurikuler bola basket SMP Negeri 26 Surakarta tahun 2012/2013. 2) Urutan latihan overhead-underhand lay up shot lebih efektif dibandingkan urutan latihan underhand-overhead lay up shot terhadap hasil tembakan lay up shot siswa ekstrakurikuler bola basket SMP Negeri 26 Surakarta tahun 2012/2013.
    Kata kunci: urutan latihan, overhead lay up shot, underhand lay up shot

    BalasHapus
  11. NAMA : YUNI SHARA
    NIM : 1605111372

    Penerapan Strategi Pembelajaran Modelling Terhadap Hasil Belajar Shooting Bola Basket

    Permainan bola basket merupakan salah satu jenis olahraga yang banyak menggunakan keterampilan motorik untuk melakukan setiap teknik dasar atau gerakan dalam permainan olahraga tersebut. Dalam permainan bola basket bukan hanya teknik saja, tetapi fisik, taktik serta mental juga mempunyai pengaruh yang sangat besar.Salah satu teknik yang merupakan materi pelajaran yang harus dikuasi oleh peseta didik adalah shooting (menembak), di dalam pembelajaran shooting(menembak) tidaklah mudah untuk diajarkan, selain gerakannya yang kompleks juga harus ada suatu strategi pembelajaran khusus agar peserta didik dapat dengan mudah memahami dan mampu menghasilkan gerakan yang benar dan tepat Untuk dapat melakukan gerakan shooting dengan sempurna dan tepat sasaran maka dibutuhkan suatu penerapan strategi pembelajaran yang baik. Salah satu penerapan strategi pembelajaran yang dapat digunakan adalah strategi pembelajaran modeling.
    Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di SMAN 1 Pare dalam pembelajaran keterampilan teknik dasar shooting masih belum efektif karena dalam pembelajaran pendidikan jasmani khususnya materi shooting guru terlalu mendominasi dalam pembelajaran tersebutdan guru cenderung focus dengan siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata temannya dalam materi shooting, sehingga banyak siswa yang cenderung pasif dan merasa pembelajaran pendidikan jasmani khususnya materi
    shooting bola basket sangat membosankan.Hal ini akan mengakibatkan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata semakin meningkatdansiswa yang memiliki kemampuan dibawah rata-rata akan semakin menurun.
    Tes Instrumen penelitian menggunakan
    shooting dibawah Ring (Underbasket shoot) selama 30 detik. Murid berdiri dibawah ring dan pada perintah atau aba-aba “mulai (go)” cobalah untuk memasukkan bola ke dalam ring sebanyak mungkin dalam waktu 30 detik. Setiap orang memulai dengan memegang bola ditangan dan memasukkan bola ke ring sebanyak mungkin dengan satu atau dua tangan . Setiap melakukan Shooting murid mengambil bola dan menembakkannya lagi. Jika murid kehilangan bolanya secara keseluruhan , murid tersebut berhak untuk memulainya lagi dari awal namun hal ini diizinkan hanya untuk satu kali. Sebuah poin dinilai dari setiap goal yang dibuat. Skor murid adalah jumlah bola yang masuk ke ring yang dibuat dalam waktu 30 detik. dapat diketahui bahwa diskripsi kemampuan shooting bola basket siswa sebelum diberikan strategi pembelajaran modelling sebagai berikut: Rata-rata pretest sebesar 47,13 dengan Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada perubahan rata-rata sebesar 25,70 dengan standar deviasi sebesar 8,61; varians sebesar 74,15 nilai maximum sebesar 41 dan minimum sebesar 5.
    Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,maka dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan strategi pembelajaran modeling terhadap hasil belajar shooting bola basket terdapat pengaruh signifikan dengan hasil uji bedadari tabel t diperoleh nilai t table sebesar 2,045. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Ha ditolak karena nilai thitung (16,347) > nilai ttabel (2,045). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat perubahan signifikan antara nilai hasil belajar shooting bola basket siswa sebelum dan sesudah penerapan pembelajaran. Pemberian penerapan strategi pembelajaran
    modeling terhadap hasil belajar shooting bola basket ternyata memberikan perubahan sebesar 54,53%. Hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian dengan kajian teoritis, hal ini semakin memperjelas bahwa penerapan strategi pembelajaran modeling dapat mempengarui hasil belajar siswa.



    BalasHapus
  12. NAMA : HADITIYA PRIMAHARI
    NIM : 1605123752

    DAMPAK KECEMASAN PADA ATLET BOLA BASKET SEBELUM BERTANDING

    Dari jurnal yang saya ambil banyak sekali pengertian kecemasan dari berbagai ahli, salah satu ahli mengatakan “kecemasan merupakan suatu kecenderungan untuk mempersepsikan situasi sebagai ancaman dan akan mempengaruhi tingkah laku. Kecemasan sebagai suatu keadaan emosional yang dialami oleh seseorang, dimana ia merasa tegang tanpa sebab-seba b yang nyata dan keadaan ini memberikan pengaruh yang tidak menyenangkan serta m engakibatkan perubahan-perubahan pada tubuhnya baik secara somatik maupun psikologis.”

    Gunarsa (Videman, 2007) dalam bukunya yang berjudul Psikologi Olahraga Prestasi mengatakan bahwa dampak kecemasan dan ketegangan terhadap penampilan atlet akan secara bertingkat berakibat negatif. Apabila tingkat kecemasan tinggi akan mempengaruhi peregangan otot-otot yang berpengaruh pula terhadap kemampuan teknisnya, penampilan pun akan terpengaruh (tentunya lebih buruk) dengan akibat permainan atau penampilan menjadi lebih buruk. Selanjutnya, alam pikiran semakin terganggu dan muncul berbagai pikiran negatif, misalnya ketakutan akan kalah dan kembali muncul kecemasan baru.

    Gunarsa (Videman, 2007) mengatakan bahwa jika seorang atlet pada dasarnya memiliki trait anxiety yang tinggi, maka kecemasan yang ia miliki akan selalu berlebihan dan mendominasi aspek psikisnya. Hal ini merupakan kendala yang serius bagi atlet tersebut untuk dapat berpenampilan baik. Secara teoretis, seorang atlet yang didominasi oleh trait anxiety dapat mengubah gambaran kepribadiannya tersebut me lalui berbagai pengalaman positif tertentu, seperti meraih sukses terus menerus. Namun, pada kenyataannya, hal tersebut tidak mudah terjadi. Sehingga tidak mustahil, seorang atlet yang sebenarnya berpotensi sangat baik untuk dapat berprestasi atau meraih gelar juara, akhirnya gagal akibat sifatnya yang sangat pencemas dan mudah tegang. Atlet tersebut bahkan mungkin sekali mengundurkan diri sebelum tampil maksimal karena tidak dapat menguasai kecemasannya. Oleh karena itu, penting sekali untuk mengetahui apakah seorang calon atlet, atlet junior, atau
    bahkan atlet elite memiliki trait anxiety yang tinggi.
    Faktor utama yang menyebabkan atlet mengalami kecemasan sebelum bertanding adalah adanya gangguan perhatian dan konsentrasi yang kemudian memberi pengaruh pada gejala psikis lainnya. Gejala-gejala kecemasan fisik timbul karena atlet mengalami gejala kecemasan psikis yang menimbulkan dampak kecemasan sebelum bertanding. Dampak kecemasan yang dialami atlet berasal dari luar atlet seperti kebingungannya atlet dalam memahami strategi pelatih, merasa tidak sesuainya strategi dengan karakter permainan atlet,
    gangguan konsentrasi yang disebabkan permasalahan keluarga, adanya pengaruh penonton dan merasa lawan tanding memiliki kemampuan lebih b
    aik. Sedangkan dampak kecemasan yang dialami atlet berasal dari dalam diri atlet sendiri, seperti menimbulkan keyakinan dalam menghadapi pertandingan, situasi ini tentu saja dapat membuat atlet merasa optimis, sehingga atlet dapat mengontrol kecemasan sebelum bertanding. Pengalaman akan kegagalan yang
    pernah dialami atlet sendiri juga bisa menimbulkan motivasi untuk tidak mengulangi kegagalan tersebut.

    Dari ketiga atlet bola basket diatas sumber kecemasan dan gejala-gejala kecemasan membuktikan adanya hubungan timbal balik psikis serta fisik, bila aspek psikis terganggu maka fungsi fisik juga ikut terganggu dan menimbulkan dampak kecemasan, yang pada gilirannya akan mengganggu keterampilan motorik pada atlet saat dilapangan. Satu hal penting yang banyak dilupakan bahwa kecemasan tidakselamanya negatif, kecemasan merupakan hal yang sangat dibutuhkan untuk mencapai hasil maksimal. Oleh karena itu, dengan kemampuan mengontrol rasa cemas pada tiga atlet bola basket tersebut sebelum bertanding, maka hasil yang diharapkan bisa tercapai. Demikianlah hasil review yang dapat saya sampaikan , jika ada kata-kata yang salah mohon dimaafkan. Wassalamualaikum wr. wb

    BalasHapus
  13. NAMA : M. ROI ZIDANE
    NIM : 1605111504

    PERBANDINGAN KETEPATAN ONE HAND SET SHOOT DAN TWO
    HAND SET SHOOT PADA TEMBAKAN BEBAS (FREE THROW)
    DALAM PERMAIAN BOLA BASKET


    ABSTRAK
    Penelitia ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan ketepatan one hand set shoot dan two hand set shoot pada tembakan bebas ( Free Throw ) Penelitian
    dilakuakn di SMA N 1 Torue. Populasi penelitian ini adalah kelas X , XI dan XII SMA N 1Torue dengan jumlah sampel 30 orang putri 5 orang dari kelas X dan XI dan putra 10 orang dari kelas X dan XI. Penelitian ini menggunakan tiga variable yaitu: 1) variabel bebas : ketepatan one hand set shoot(X1), 2) variabel bebas:ketepatantwo hand set shoot(X2), 3) variabel terikat:Free throw(Y). Pengumpulan data pada variabel X yaitu dengan mela
    kukan tes tembakan bebas dalam permaian bola basket. Pengujian persyaratan analisis meliputi analiasis deskripsi data, normalitas mengunakan bantuan software SPSS 16.0, pengujian hipotesis dan uji t.Adapun kesimpulan hasil pengujian hipotesis diperoleh yaitu tidak ada perbandingan yang signifikan antara ketepatan one hand set shoot dan two hand set shoot
    terbukti dari uji analisis statistik dimana hitungsebesar 1,574 sedangkan ttabeldengan degree of freedom 28 pada taraf signifikan 5% di peroleh nilai tabel 2,048 karena thitunglebih kecil dari ttabel( 1,574<2,048)
    Kata kunci:One hand set shoot, two hand set shoot, free throw

    BalasHapus
  14. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  15. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  16. NAMA : WAWAN SETIAWAN
    NIM :1605115004
    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING
    Abstrak
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing bola basket melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe (NHT )pada siswa kelas VIII C SMP N 6 Kintamani.Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yaitu guru sebagai peneliti. Dilaksanakan dalam dua siklus. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII C SMP N 6 Kintamani berjumlah 34 orang siswa, terdiri dari 16 orang siswa putra dan 18 orang siswa putri. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan rata-rata aktivitas belajar passing bola basket secara klasikal pada observasi awal 4,94 (kurang aktif), meningkat pada siklus I menjadi 6,79 (cukup aktif), dan meningkat pada siklus II menjadi 7,89 (aktif). Sedangkan hasil belajar secara klasikal pada observasi awal 57,10 (kurang), meningkat pada siklus I menjadi 74,91 (cukup), dan meningkat pada siklus II menjadi 80,89 (baik).Hasil analisis data dan pembahasan disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing bola basket meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHTpada siswa kelas VIII C SMP N 6 Kintamani tahun pelajaran 2013/2014. Disarankan kepada guru penjasorkes untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe(NHT ), karena terbukti efektif untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar.
    Kata-kata Kunci:NHT , aktivitas, hasil belajar, passing bola basket.

    BalasHapus
  17. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  18. NAMA : HAFISMAN
    NIM : 1605112426

    UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA BASKET MELALUI METODE PENDEKATAN TAKTIK SISWA SMPN 2 PANDAK BANTUL
    Abstrak
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran bolabasket melalui metode pendekatantaktik pada siswa kelas VIIIC SMP Negeri 2 Pandak Bantul. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Objek penelitian adalah siswa kelas VIIIC SMP Negeri 2 Pandak, Bantul berjumlah 36 siswa. Data dikumpulkan melalui: (1) observasi hasil belajar bolabasket dengan model pendekatan taktik, (2) observasi kelas terhadap guru, (3) observasi terhadap situasi kelas, (4) observasi terhadap perilaku siswa, dan (5) tes pengetahuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran bolabasket dilakukan melalui metode pendekatan taktik pada siswa kelas VIIIC SMP Negeri 2 Pandak, Bantul ada peningkatan. Pembelajaran bolabasket dengan pendekatan taktik siswa kelas VIIIC selama 2 siklus meningkatkan keterampilan proses dalam bermain bolabas-ket dengan pendekatan taktik. Berdasarkan penilaian pada akhir siklus I, rata-rata nilai siswa 72,8. Pada akhir siklus II rata-rata nilai siswa meningkat menjadi 78,0, sehingga telah melampaui KKM 71. Sedangkan jumlah siswa yang tuntas saat siklus I sebanyak 17 orang (47%) ke siklus II menjadi 33 orang (96%) maka telah melampaui ketuntasan klasikal sebesar 75%. Ketuntasan klasikal dari sisi pengetahuan dapat dinyatakan sebagai berikut: hasil pretest: 16,67%, siklus I: 91,67%, dan siklus II: 100%. Rekapitulasi hasil lembar observasi perilaku siswa dalam pembelajaran pada siklus I sebesar 2,8 meningkat menjadi 3,8 pada siklus II, lembar observasi guru pada siklus I sebesar 2,9 meningkat menjadi 3,7 pada siklus II dan situasi kelas pada siklus I sebesar 2,7 meningkat menjadi 3,7 pada siklus II.
    Kata kunci: Pembelajaran Bolabasket, Metode Pendekatan Taktik

    BalasHapus
  19. NAMA: JULIANA BR SILALAHI
    NIM: 1605114301

    Latihan aerobik merupakan latihan yang memerlukan oksigen untuk membuat energi tubuh yang dilakukan secara terus menerus, ritmis, dengan melibatkan kelompok otot yang besar pada aktifitas fisik dengan kapasitas maksimal untuk menghirup, mengeluarkan, dan menggunakan oksigen.

    Definisi Operasional
    1. Latihan yang diberikan pada responden adalah lari selama 20 menit mengelilingi lapangan basket di gor UMS yang berukuran panjang lapangan 28 meter dan lebar 15 meter pada intensitas sedang dari 60% - 80% maksimal heart rate (MHR) dengan cara perhitungan MHR = (220 – umur) x 60% dan MHR = (220 – umur) x 80%, denyut nadi diukur setelah latihan disesuaikan dengan MHR intensitas sedang antara 60%-80. frekuensi latihan 3 kali seminggu selama 4 minggu (Palar dkk,. 2015)
    2. Pengukuran dilakukan dengan cara memeriksa dan menyalakan oksimetri, lalu pada jari telunjuk tangan kiri dimasukkan ke oksimetri dan ditunggu sampai 15 detik untuk mendapatkan hasil pengukuran. (Daglioglu et al., 2013)

    Latihan aerobik bermanfaat untuk sistem kardiovaskuler. Seorang yang telah melakukan latihan aerobik akan dapat mengerjakan suatu pekerjaan otot lebih efisien dari pada sebelum latihan. Latihan aerobik akan memperbaiki kebutuhan dan penggunaan oksigen oleh jantung.

    Klasifikasi umum gangguan jantung meliputi
    (1) ketidakseimbangan konduksi,
    (2) kerusakan fungsi faskuler,
    (3) hipoksia miokard,
    (4) kardiomiopati, dan
    (5) hipoksia jaringan perifer.
    Ganngguan pernapasan meliputi:
    (1) hiperventilasi,
    (2) hipoventilasi, dan
    (3) hipoksia.
    Dalam penelitian ini diketahui bahwa latihan aerobik memiliki pengaruh terhadap peningkatan saturasi oksigen pada pemain bola basket.

    sumber: http://eprints.ums.ac.id/35686/1/Naskah%20publikasi.pdf

    BalasHapus
  20. NAMA: ABDUL ROZAT
    NIM : 1605115032

    Mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) sebagai salah satu mata pelajaran yang termuat dalam kurikulum pendidikan dasar memiliki tujuan:

    (a) meletakkan landasan karakter moral, (b) membangun landasan kepribadian yang kuat, sikap cinta damai, sikap sosial dan toleransi, (c) menumbuhkan kemampuan berkir kritis, (d) mengembangkan sikap positif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerja sama, percaya diri, dan demokratis, mengembangkan kemampu-an gerak dan keterampilan berbagai macam permainan dan olahraga (e) mengembangkan keterampilan mengelola diri dalam pemeliha-raan kebugaran (Depdiknas, 2003b).
    Permainan bola basket merupakan sua-tu permainan yang unik, dimana mengandung banyak unsur-unsur gerak sik, seperti : kece-patan (Speed), kekuatan (strength), daya ledak (power), daya tahan (endurance), kelentukan (eksibility), kelincahan (agility), keseimbangan (balance), ketepatan (accuracy), dan koordina-si (coordination). Apabila semua unsur-unsur gerak diramu dan dipadukan menjadi satu kesatuan, maka dapat membentuk suatu ke-terampilan yang dapat meningkatkan prestasi dalam permainan bola basket. Setiap unsur-unsur gerak dapat memberikan kontributor terhadap keterampilan gerak, karena seseo-rang yang memiliki keterampilan gerak adalah orang yang mampu melakukan gerakan secara esien dan benar secara mekanis. Hal ini di-jelaskan Abidin (1999), bahwa: Untuk dapat memiliki keterampilan gerak yang baik, maka diperlukan proses belajar berlatih dalam jang-ka waktu relatif lama. Oleh sebab itu seseorang yang ingin terampil dalam permainan bola basket, maka diperlukan proses latihan yang benar dan didukung oleh unsur-unsur gerak yang baik pula. Dalam pembelajaran perlu diperhatikan bagaimana keterlibatan siswa dalam pengor-ganisasian pengetahuan, apakah mereka aktif atau pasif. Banyak jenis aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa selama mengikuti pem-belajaran. Berkenaan denganhal tersebut Paul B Dierich (Sadirman, 2004) menggolongkan aktivitas siswa dalam pembelajaran anatar lain sebagai berikut: 1) Visual Activities, yang ter-masuk di dalamnya misalnya, membaca, mem-perhatikan gambar, demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain. 2) Oral Activities, meny-atakan, merumuskan, bertanya, dan memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi. 3) Listening Aktivities, sebagai contoh mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato. 4) Writing Activities, seperti misalnya, menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin. 5) Drawing Activities, misalnya, menggam-bar, membuat grak, peta, diagram. 6) Motor Activities, antara lain, melakukan percobaan, membuat konstroksi, model, mereparasim ber-main, berkebun, beternak. 7) Mental Activities, menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengam-bil keputusan. 8) Emotional Activities, seperti misalnya, menaruh minat, merasa bosan, gem-bira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, dan gugup. http://wawan-junaidi.blogspot. com/2010/07/aktivitas-belajar-siswa.html

    BalasHapus
  21. Nama : M.Ridwan
    Nim : 1605111500

    Penelitian Tentang Latihan Jump shoot basket


    Untuk memberi gambaran sekilas, jump shoot adalah teknik yang membutuhkan lompatan tinggi dan akurasi tembakan yang baik. Salah satu caranya adalah dengan melakukan tembakan yang liat dan sulit untuk di gagalkan oleh lawan. Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas pengertian jump shoot serta cara melakukannya masing-masing pada sub bab di bawah ini.

    Pengertian Jump Shoot Dalam Olahraga Basket
    Jump Shot merupakan teknik penembakan/pemasukan bola basket ke dalam ring dengan lompatan yang setinggi-tingginya dan cepat untuk mendulang point. Ada 4 jenis Jump Shot dalam permainan bola basket; Drive and Jump Shoot, Standing Jump Shoot, No Charge Jump Shoot dan Quick Stop Jump Shoot.
    Drive and Jump Shoot
    Merupakan Jump Shoot dasar yaitu dribble dan shoot.
    Standing jump Shoot
    Jump shoot yang dilakukan dalam posisi bebas, yaitu pemain menerima passing di daerah kosong dan melakukan jump shoot.
    No Charge Jump Shoot
    Jenis jump shoot penjagaan man to man. Pemain harus mampu melakukan shoot tanpa terkena offensive foul (yaitu melakukan vertical jump dan bukan melompat ke depan yang mengakibatkan offensive).
    Quick Stop Jump Shoot
    Jenis jump shoot kilat, pemain berlari sambil menerima passing kemudian jump shoot mendahului penjagaan lawan.

    Cara Melakukan Jump Shoot Dalam Olahraga Bola Basket
    Sebelum melakukan jump shoot, seorang pemain basket harus menguasai tekni BEEF atau yang dipanjangkan menjadi ; Bow, Eye, Elbow dan follow through, yang menjadi dasar BEEF. Berikut selengkapnya langkah-langkah melakukan jumph shoot :
    1. Posisikan bola ke depan agak ke atas kepala
    2. Fokuskan mata dan tertuju ke arah target sasaran, yaitu ring basket
    3. Sikap siap, seimbangkan tubuh artinya tubuh jangan maju atau mundur
    4. Pegang bola dengan lembut, jangan tegang
    5. Lepaskan bola ketika sampai pada titik tertinggi lompatan
    6. Jangan mengarahkan bola tetapi ikuti arah bola

    Itulah langkah-langkan melakukan jump shoot dan anda bisa melakukan latihan sendiri. Dan demikian penjelasan kali ini mengenai pengertian dan cara melakukan jump shoot dalam olahraga bola basket.

    BalasHapus
  22. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  23. M. ARIF RAHMAN
    1605114552
    PKO 1 A
    Judul jurnal penelitian ; INSTRUMEN TES BOLA BASKET MINI USIA 10 – 13 TAHUN PUTERI MELALUI MODIFIKASI JOHNSON BATTERY TEST
    Sumber : https.delasri.wordpreess.com/catagory/artikel-jurnal-olahraga/
    Penelitian Ini bertujuan untuk menyusun tes keterampilan teknik dasar bola basket mini yang diharapkan memiliki koefisien validitas dan reliabilitas yang tinggi, dan norma pada anak usia 10-13 tahun puteri. Penelitian yang dilaksanakan di gelanggang olahraga remaja Balai Rakyat Jakarta Timur pada bulan Juni – September 2005. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik korelasi. Populasi berjumlah 50 orang siswi dengan teknik pengambilan purposive sampling.
    Pengambilan data menggunakan tes yang sudah dimodifikasi dari Johnson Battery TestPassing 10 bola dengan melemparkan ke target yang sudah diberi angka-angka, dribbel circle sepanjang garis three point dan lebar 1 meter ke arah luar garis mulai dari garis startsampai finish di start awal kembali dan shooting under basket yang dilakukan sebanyak 10 kali.
    Hasil analisis data menunjukan bahwa pengukuran instrumen tes bola basket tersebut memiliki validitas, reliabilitas, dan norma. Tes melempar bola dengan nilai reliabilitas 0,73, tes menggiring bola dengan nilai reliabilitas 0,72, tes menembak dengan nilai reliabilitas 0,69, dan tes instrumen tes bola basket dengan nilai reliabilitas 0,73. Dan validitas yang berhubungan dengan para ahli (face validity), keterangan yang menyatakan valid dari para ahli.

    BalasHapus
  24. PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BOLA BASKET RING BALL SISWA SMP SE-KECAMATAN LUBUK RAJA OKU
    Penelitian ini menggunakan metode pengembangan produseralkarena model ini bersifat deskritif, yaitu suatu prosedur yang menggambarkan langkah - langkah yang harus di ikutidalam menghasilkan produk. Dwiyogo (2004:6) mengemukakan bahwa dalam setiap pengembangan dapat memilih dan menemukan langkah yang paling tepat bagi penelitan berdasarkan kondisi dan kendala yang dihadapi.
    Samsudi (2003:73-78) mengemukakan bahwa dalam bidang pendidikan,
    penelitian dan pengembangan dapat digunakan untuk mengembangkan model pembelajaran, materi dan bahan pembelajaran, media pembelajaran, model-model kurikulum, manajemen pendidikan dan lainnya. Selanjutnya disebutkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan pada dasarnya memiliki tujuan utama, yaitu mengembangkan produk dan menguji keefektifan produk dalam mencapai tujuan. Ada sepuluh prosedur yang digunakan dalam pengembangan model permainan bola basket sebagai media pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan siswa SMP, yaitu:
    (1) melakukan analisis produk yang akan dikembangkan,
    (2) pengkajian terhadap terhadap permainan bola basket secara umum untuk mengetahui karakteristik permainan ini,
    (3) mengembangkan produk awal permainan bola basket untuk siswa SMP,
    (4) model permainan bola basket yang dikembangkan,
    (5) validasi ahli,
    (6) uji coba kelompok kecil,
    (7) analisis,
    (8)revisi I,
    (9) uji coba lapangan,
    (10) revisi produk (produk akhir).
    Untuk memperoleh produk yang siap digunakan, produk tersebut harus diujicobakan terlebih dahulu kepada kelompok kecil atau terbatas, dan uji coba lapangan. Desain dalam penelitian ini menggunakan desain eksperimental. Untuk menguji produk dalam penelitian ini menggunakan dua tahap yang akan dilalui, yaitu uji coba skala kecil dan uji skala luas. Subjek uji coba adalah sasaran pemakai produk, yaitu siswa kelas VIII berjumlah 188 orang dan berasal dari 6 (enam) Sekolah Menengah Pertama yang berada di Kecamatan Lubuk Raja Kabupaten OKU SumateraSelatan. Data yang digunakan dalam penelitian iniadalahdata kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi pembelajaran dan kuesioner yang berupa masukan dan saran dari para ahli dan guru penjasorkes untuk pembenahan atau revisi produk. Selanjutnya data kuantitatif diperoleh dari hasil jawaban siswa terhadap butir-butir soal kuesioner.
    Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini menggunakan pedoman observasi dan kuesioner. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang pelaksanaan proses pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Kuesioner digunakan untuk mendapatkan atau menjaring informasi dari para ahli maupun guru penjas untuk memberikan pendapat dan saran tentang produk yang akan dihasilkan, serta kuesioner dari diperoleh dari siswa sebagai pengguna produk.
    Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi berbagai permasalahan serta kelemahan, kekurangan, ataupun keefektifan produk untuk digunakan siswa. Data yang diperoleh dari uji coba ini digunakan sebagai dasar untuk melakukan revisi produk sebelum digunakan pada uji coba lapangan.Respon yang berupa saran dan komentar pada produk model permainan bola basket sebagai media pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk siswa sekolah SMP setelah diujicobakan skala kecil, sangat diperlukan untuk perbaikan model permainan tersebut.
    Berdasarkan analisa hasil penelitian dan pembahasan dari produk awal sampai uji coba II atau uji coba skala besar yang telah dilaksanakan oleh peneliti, disimpulkan bahwa penelitian ini menghasilkan produk yang berupa model permainan bola basketRing Ball untuk pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Menengah Pertama. Permainan bola basket Ring Balldapat diterima untuk pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Menengah Pertama.Permainan bola basket Ring Ball efektif untuk pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Menengah Pertama dengan ditunjukan hasil rata-rata peningkatan denyut nadi siswa sebesar 55,22 %.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Denis Diva Jordan Lb. Batu
      NIM : 1605111553

      Hapus
  25. Rieview Basket ball.
    Nama : Evi yeti nadia galama br.sihotang
    Nim : 1605111691

    Peraturan dalam bermain bola basket Posted on February 17, 2014 by sofianisya

    Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan.
    Aturan dasar pada permainan Bola Basket adalah sebagai berikut:
    Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.
    Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
    Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.
    Bola harus dipegang di dalam atau di antara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
    Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul, atau menjegal pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sanksi berupa diskualifikasi pemain pelanggar hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.
    Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang disebutkan pada aturan 5.
    Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan).

    BalasHapus
  26. Nama: Nadya Khairunisa
    Nim: 1605123776
    PKO 1A

    KEMAMPUAN DRIBBLE DALAM PERMAINAN BOLA BASKET PADA
    MAHASISWA TINGKAT II PRODI PENJASKESREK FKIP UNP KEDIRI

    Abstrak
    Bola basket merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang pelaksanaannya
    membutuhkan banyak faktor, yaitu kelincahan, kecepatan koordinasi gerak dan letak otot.
    Agar pencapaian kemampuan Dribble Bola Basket dapat mencapai situasi yang maksimal.
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang hubungan antara
    kelincahan dan kecepatan dengan kemampuan dribble bola basket pada mahasiswa tingkat
    II prodi penjaskesrek FKIP UNP Kediri tahun akademik 2012/2013
    Hipotesis dalam penelitian ini adalah 1) Ada hubungan antara kelincahan dengan
    kemampuan dribble pada permainan bola basket, 2) Ada hubungan antara kecepatan
    dengan kemampuan dribble pada permainan bola basket, 3) Ada hubungan antara
    kelincahan dan kecepatan dengan kemampuan dribble pada permainan bola basket.
    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan deskriptif analisis
    dengan menggunakan test dan pengukuran. Dalam penelitian ini menggunakan test dan
    pengukuran antara lain : 1) untuk test kelincahan dengan melakukan shuttle run (lari hilir
    mudik), 2) untuk test kecepatan dengan melakukan lari sprint test, 3). Sedangkan dengan
    kemampuan dribble dengan melakukan dribble zig zag dengan beberapa rintangan.
    Hasil penelitian diperoleh dan diolah serta dianalisis, yaitu“Terdapat pengaruh atau
    kontribusi yang positif yang berarti ada hubungan antara kelincahan dan kecepatan dengan
    kemampuan dribble dalam permainan bola basket atau dengan kata lain ada hubungan yang
    signifikan.
    Dalam penelitian ini agar tidak terjadi salah penafsiran untuk menegaskan ruanglingkup penelitian dan memperjelas aspek-aspek yang akan diteliti, maka dalam penelitianini diadakan pembatasan masalah, Pembatasan masalah antara lain :
    1. Kelinachan (agility)
    Kelincahan adalah kemampuan untuk mengubah aran dan posisi tubuh dengan cepat
    dan tepat pada waktu sedang bergerak, tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran
    akan posisi tubuhnya.
    (Harsono, 1993 : 14).
    2. Kecepatan (speed)
    Kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan yang sejenis secara
    berturut-turut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, atau kemampuan untuk
    menempuh suatu jarak
    3. Menggiring bola (Dribbling)
    Dribbling adalah salah satu cara yang diperbolehkan oleh peraturan untuk membawa
    lari bola kesegala arah, seorang pemain boleh membawa bola lebih dari satu langkah,
    asal bola sambil dipantulkan baik dengan berjalan atau berlari menggunakan satu
    tangan (kanan / kiri) guna mencari peluang serangan, menerobos pertahanan lawan dan
    memperlambat tempo permainan. (Muhajir, 2006 : 15).
    Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini sebagai beriukut :
    1. Terdapat hubugan yang signifikan antara kelincahan (X1) dengan kemampuan dribble
    ( Y ) bola basket.
    2. Terdapat hubugan yang signifikan antara kecepatan (X2) dengan kemampuan dribble (
    Y ) bola basket.
    3. Ada hubungan antara kelincahan dan kecepatan dengan kemampuan dribble bola
    basket.

    BalasHapus
  27. NAMA : MUHAMMAD ASHSHIDIQQI
    NIM : 1605115220

    Bola Basket Adalah Suatu permainan yang dimainkan oleh dua regu, dimana masing – masing regu terdiri dari 5 orang pemain. Inti dari permainan ini adalah berusaha mencari nilai atau angka sebanyak – banyaknya dengan cara memasukan bola keranjang ( Basket ) lawan.
    Aturan dasar pada permainan Bola Basket adalah sebagai berikut:
    1. Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.
    2. Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
    3. Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.
    4. Bola harus dipegang di dalam atau di antara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
    5. Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul, atau menjegal pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sanksi berupa diskualifikasi pemain pelanggar hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.
    6. Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang disebutkan pada aturan 5.
    7. Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan).
    8. Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
    9. Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke dalam lapangan. Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam genggamannya. Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan, maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.
    10. Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-turut. Wasit memiliki hak penuh untuk memberikan diskualifikasi pemain yang melakukan pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
    11. Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit
    12.pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.
    13.Waktu pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit
    14.Pihak yang berhasil memasukkan bola ke ring terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang [1]

    BalasHapus
  28. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  29. Nama: akwila getsemani siburian
    Nim:1605114700
    Judul: HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN
    KEMAMPUAN CHEST PASS PEMAIN BOLA BASKET

    Tujuan bermain bola basket adalah mencari angka sebanyak-banyaknya dangan memasukkan bola kedalam ring basket lawan dan mencegah pemain lawan membuat angka. Memasukkan bola ke dalam ring dilakukan dangan cara menembak atau disebut juga dangan shooting.
    Salah satu tehknik dari bola basket adalah chest pass. chest pass adalah lemparan atau umpan dua tangan yang dilakukan dari depan dada dilakukan
    dengan kencang sehingga luncuran bola cepat. lemparan ini merupakan suatu kegiatan yang
    sangat sering digunakan di dalam permainan bola basket, dilakukan untuk memindahkan bola
    dari teman ke teman yang lainnya. tetapi sering kali chest pass ini tidak terlaksana dengan
    baik, sehingga bola yang dioperkan tidak sampai ke sasaran atau mudah dihadang oleh lawan,
    hal ini disebabkan karena kurangnya kemampuan otot lengan pemain tersebut. Kejadian ini
    tentunya sangat merugikan tim sendiri, karena serangan yang dilakukan untuk memperoleh
    kesempatan melakukan shooting sangat dipengaruhi oleh keberhasil atau kemampuan chest
    pass. Pemain bola basket sangat diharapkan memiliki kemampuan otot lengan karena semua
    kegiatan memainkan bola dalam permainan bola basket sangat didukung oleh kemampuan
    otot lengan.Keberhasilan melakukan chest pass, pada saat ketika bola digenggam dangan kuat oleh kedua tangan, saat melakukan dorongan dari depan dada dengan bantuan otot lengan serta berlanjut kedepan untuk melepas pergelangan tangan dan lecutan jarijari tangan sangat dibutuhkan kekuatan otot lengan keseluruhan, sehingga menciptakan daya dorong maksimal dan luncuran bola yang jauh melambung ke depan serta akurasi lemparan atau operan tepat pada sasaran atau tujuan.Apabila kekuatan otot lengan yang dimiliki sebuah tim bola basket tidak bagus, maka hal ini dapat menjadikan halangan bagi tim tersebut untuk meraih prestasi yang maksimal. Kekuatan otot lengan merupakan komponen yang sangat menentukan dalam chest pass. Besar kecilnya otot sangat mempengaruhi besarnya tenaga yang dimiliki sesorang, suatu kenyataan bahwa pemain yang memiliki tulang panjang, tetapi tidak didukung otot yang besar tidak akan memilki kekuatan yang besar, semakin besar otot seseorang makin kuat pula otot tersebut. Oleh karena itu apabila seorang pemain basket ingin memiliki otot yg kuat dia harus rajin melakukan latihan.Latihan yang cocok untuk meningkatkan kekuatan adalah latihan tahanan, dimana kita harus mengangkat, mendorong atau menarik suatu beban, beban itu bisa beban anggota tubuh kita sendiri ataupun bobot dari luar.Setelah saya analisa maka saya dapat menyimpulkan bahwa terdapat hubungan kemampuan otot lengan dangan kemampuan chest pass yg dimiliki oleh seorang pemain basket.

    BalasHapus
  30. Nama : Aldi basthu birri
    Nim :1605123725

    Sejarah Permainan Bola Basket
    Olahraga permainan berkelompok bola basket diciptakan oleh Dr. James Naismith lahir 06 nopember 1861 – meninggal 28 nopember 1939, salah seorang guru pendidikan jasmani Young Mens Christian Association (YMCA) di kota Springfield, Massachussets Amerika Serikat pada tahun 1891. Gagasan yang mendorong terwujudnya cabang olahraga baru ini adalah adanya kenyataan bahwa waktu itu keanggotaan dan pengunjung sekolah tersebut kian hari kian merosot. Penyebab utama dari masalah ini adalah rasa bosan dari para anggota dalam mengikuti latihan olahraga senam yang gerakannya kaku, disamping itu kebutuhan yang dirasakan dimusim dingin untuk melakukan olahraga yang menarik semakin mendesak.
    Dr. lethar Lesey Gullick Pengawas Kepala Bagian Olahraga pada sekolah tersebut, menyadari adanya gejala yang kurang baik itu beliau segera menghubungi Dr. James Naismith serta memberikan tugas kepadanya untuk menyusun suatu kegiatan olahraga baru, yang dapat dimainkan di ruangan tertutup terutama pada musim dingin.
    Pada mulanya permainan bola basket dimainkan oleh dua regu. Masing-masing regu terdiri dari 9 orang pemain yang membawa bola tidak dibawa lari dan pihak lawan berusaha merebut bola tersebut. Permainan pada waktu itu sangat digemari warga masyarakat Amerika Serikat sehingga jumlah pemain diubah menjadi 7 orang selanjutnya diubah lagi menjadi 5 orang tiap regu.
    Tanggal 21 juni 1932 diadakan konferensi bola basket yang pertama kali di Jenewa, Swiss. Pada konferensi ini terbentuklah Federasi Bola Basket Internasional yang bernama VIBA.
    Permainan bola basket masuk ke Indonesia sekitar tahun 1929 yang dibawa oleh perantau dari Cina. Pemainan bola basket pertama kali dimainkan pada Pekan Olahraga Nasional (PON I) di Surakarta. Pada tanggal 23 Oktober 1951 berdirilah Persatuan Basket Ball Seluruh Indonesia atau PERBASI.
    Pada tahun 1955 kepanjangan Perbasi dirubah menjadi Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia dan pada tahun 1955 PERBASI diterima sebagai anggota FIBA (PB Perbasi, thn 1985 hal.8-12).
    Permainan bola basket sekarang semakin berkembang dan digemari oleh para pelajar dan mahasiswa bahkan diajarkan pada sekolah-sekolah.

    BalasHapus
  31. Basket dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara tidak sengaja oleh seorang guru olahraga. Pada tahun 1891, Dr. James Naismith, seorang guru Olahraga asal Kanada yang mengajar di sebuah perguruan tinggi untuk para siswa profesional di YMCA (sebuah wadah pemuda umat Kristen) di Springfield,Massachusetts, beliau membuat suatu permainan di ruang tertutup untuk mengisi waktu para siswanya pada masa liburan musim dingin di New England. Karena terinspirasi dari permainan yang pernah ia mainkan saat kecil di Ontario, Dr. James Naismith menciptakan permainan yang sekarang dikenal sebagai bola basket pada tanggal 15 Desember 1891.

    Cara memegang bola basket adalah sikap tangan membentuk mangkok besar.Bola berada di antara kedua telapak tangan.Telapak tangan melekat di samping bola agak ke belakang, jari-jari terentang melekat pada bola. Ibu jari terletak dekat dengan badan di bagian belakang bola yang menghadap ke arah tengah depan. Kedua kaki membentuk kuda-kuda dengan salah satu kaki di depan. Badan sedikit condong ke depan dan lutut rileks.

    TEKNIK PASSING DALAM BOLA BASKET



    Passing


    Passing atau operan adalah memberikan bola ke kawan dalam permainan bola basket.Cara memegang bola basket adalah sikap tangan membentuk mangkok besar.Bola berada di antara kedua telapak tangan.Telapak tangan melekat di samping bola agak ke belakang, jari-jari terentang melekat pada bola. Ibu jari terletak dekat dengan badan di bagian belakang bola yang menghadap ke arah tengah depan. Kedua kaki membentuk kuda-kuda dengan salah satu kaki di depan. Badan sedikit condong ke depan dan lutut rileks.
    Dalam menangkap bola harus diperhatikan agar bola berada dalam penguasaan.Bola dijemput telapak tangan dengan jari-jari tangan terentang dan pergelangan tangan rileks.Saat bola masuk di antara kedua telapak tangan, jari tangan segera melekat ke bola dan ditarik ke belakang atau mengikuti arah datangnya bola. Menangkap bola (catching ball) terdiri dari dua macam cara yaitu menangkap bola di atas kepala dan menangkap boka di depan dada.
    Jenis Jenis Passing (no 1-3 adalah jenis passing standar).
    1.Bounce Pass
    2.Chest Pass
    3.Overhead Pass
    4.Baseball Pass
    5.Behind the back pass

    NAma : imam umbara nasution
    nim :1605115366

    BalasHapus
  32. Nama:cindy mustika putri
    Nim:160511739
    Judul: kecemasan pada atlet basket saat bertanding

    A.Pengertian kecemasan(Anxiety)
    Singer (Gunarsa, 1996) mendefinisikan kecemasan adalah reaksi dari rasa takut
    terhadap atau didalam suatu situasi. Secara lebih jelas Singer mengatakan bahwa kecemasan menunjukkan suatu kecederungan untuk mempersepsikan
    suatu situasi sebagai ancaman atau stressful (situasi yang menekan). Sementara Kroll (Satiadarma, 2000) mengatakan bahwa dimana kecemasan dianggap sebagai akibat dari stress yang sanggup untuk mempengaruhi tingkah laku.
    Evans (Gunarsa, 1996) mendefinisikan kecemasan sebagai suatu keadaan stress tanpa penyebab yang jelas dan hampir selalu disertai gangguan pada susunan saraf otonom dan gangguan pada pencernaan. Kecemasan merupakan perasaan khawatir tentang ketakutan atau adanya persepsi tentang sesuatu hal yang mengancam.
    Menurut Pahlevi (Firmansyah, 2007), berpendapat bahwa kecemasan merupakan
    suatu kecenderungan untuk mempersepsikan situasi sebagai ancaman dan akan
    mempengaruhi tingkah laku. Kecemasan sebagai suatukeadaan emosional yang dialami oleh seseorang, dimana ia merasa tegang tanpa sebab-sebab yang nyata dan keadaan ini memberikan pengaruh yang tidak menyenangkan serta m
    engakibatkan perubahan-perubahan pada tubuhnya baik secara somatik maupun psikologis
    Straub (Husdarta, 2010) menyatakan bahwa kecemasan adalah reaksi situasional terhadap berbagai rangsang stress atau ketegangan. Apabila ketegangan-ketegangan yang dimiliki atlet berlebihan,secara lebih jelasmerumuskan kecemasan sebagai suatu ketegangan mental yang biasanya disertai dengan gan
    gguan tubuh yang menyebabkan individu yang bersangkutan merasa tidak berdaya dan mengalami kelelahan karena senantiasa yang terlalu tinggi dengan kemampuan yang dimilikinya, seperti misalnya kecenderungan perfeksionis, perasaan rendah diri pada indivudu yang bersangkutan, kekurangsiapan individu
    sendiri untuk menghadapi situasi yang ada, pola fakir dan persepsi negative terhadap situasi yang ada ataupun terhadap diri sendiri (Firmansyah,
    2007).
    Gunarsa (Firmansyah, 2007) mengatakan bahwa terdapat sumber-sumber yang
    menimbulkan kecemasan, yaitu:
    a. Sumber kecemasan dari dalam, mempunyai arti bahw
    a penyebab kecemasan berasal
    dari diri atlet itu sendiri, yakni:
    1)Seseorang atlet menghadapi lawan yang ulet dan cermat, sehingga lawan itu
    mampu mengantisipasi setiap serangan yang ia lakukan. Akibatnya atlet tersebut
    akan merasa terdesak dan selanjutnya tidak mampu lagi menguasai situasi yang
    sedang dihadapinya.
    2)Perasaan – perasaan yang memberikan beban mental pada diri atlet itu sendiri,
    misalnya; atlet merasa bermain bagus sekali. Demikian pula pada perasaan
    sebaliknya, yang seakan-akan dia telah menjatuhkan vonis pada diri sendiri bahwa
    dia tidak akan mencapai sukses.

    BalasHapus
  33. Nama : Decelia Monica
    NIM : 1605125854

    Permainan bola basket diciptakan oleh Prof. Dr. James A. Naismith salah seorang guru pendidikan jasmani Young Mens Christian Association (YMCA) Springfield, Massachusets, Amerika Serikat pada tahun 1891. Gagasan yang mendorong terwujudnya cabang olahragabaru ini ialah adanya kenyataan bahwa waktu itu keanggotaan dan pengunjung sekolah tersebut kian hari kian merosot. Sebab utamanya adalah rasa bosan dari para anggota dalam mengikuti latihan olahraga Senamyang gerakannya kaku. Di samping itu kebutuhan yang dirasakan pada musim dingin untuk tetap melakukan olahraga yang menarik semakin mendesak.
    Dr. Luther Gullick, pengawas kepala bagian olahraga pada sekolah tersebut menyadari adanya gejala yang kurang baik itu dan segera menghubungi Prof. Dr. James A. Naismith serta memberi tugas kepadanya untuk menyusun suatu kegiatan olahraga yang baru yang dapat dimainkan di ruang tertutup pada sore hari. Dalam menyambut tugasnya itu Nasimith menyusun suatu gagasan yang sesuai dengan kebutuhan ruang tertutup yakni permainan yang tidak begitu keras, tidak ada unsur menendan, menjegal dan menarik serta tidak sukar dipelajari. Langkah pertama, diujinya gubahan dari permainan Footbal, Baseball, Lacrose dan Sepakbola. Tetapi tidak satupun yang cocok dengan tuntutannya. Sebab disamping sulit dipelajari, juga permainan tersebut masih terlalu keras untuk dimainkan di ruangan tertutupyang berlampu. Dari hasil percobaan yang dilakukan itu Naismith akhrinya sampai pada kesimpulan bahwa permainan yang baru itu harus mempergunakan bola yang bentuknya bulat, tidak menjegal, dan harus menghilangkan gawang sebagai sasarannya. Untuk menjinakkan bola sebagai pengganti menendang dilakukan gerakan mengoper dengan tangan serta menggiring bola (dribbling) sebagai puncak kegairahan, gawang diganti dengan sasaran lain yang sempit dan terletak di atas para pemain, sehingga dengan obyek sasaran yang demikian pengutamaan tembakan tidak terletak pada kekuatan seperti yang terjadi pada waktu menendang, melainkan pada ketepatan menembak.Semula Naismith akan menggunakan kotak kayu untuk sasaran tembakan tersebut, tetapi berhubung waktu percobaan dilakukan yang ada hanya keranjang (basket) buah persik yang kosong, maka akhirnya keranjang itulah dijadikan sasaran tembakan. Dari perkataan basket ini kemudian permainan baru yang ditemukan Prof. Dr. James A. Naismith tersebut dinamakan Basketball.

    Beberapa catatan penting dalam perkembangan bola basket.
    Tahun 1891 : Prof. Dr. James A. Naismith menemukan permainan Bola Basket
    Tahun 1892 : Untuk pertama kali Naismith memperkenalkan permainan Bola Basket kepada masyarakat (Amerika)
    Tahun 1894 : Prof. Dr. James A. Naismith dan Dr. Luther Gullick untuk pertama kali mengeluarkan peraturan permainan resmi.
    Tahun 1895 : Kata Basketball secara resmi diterima dan dimasukkan ke dalam perbendaharaan bahasa Inggris.
    Tahun 1913 : Untuk pertama kali diadakan Kejuaraan Bola Basket Far Eastern. Pada kesempatan tersebut regu Phillipina mengalahkan Cina.
    Tahun 1918 : Tentara pendudukan Amerika dan anggota YMCA memperkenalkan permainan Bola Basket di banyak negara Eropa.
    Tahun 1919 : Dalam Olympiade Militer di Joinville, permainan Bola Basket termasuk salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan.Tahun 1932 : Untuk pertama kali diadakan Kongres Bola Basket bertempat di Jenewa Swiss. Para peserta yang hadir adalah : Argentina, Cekoslowakia, Yunani, Italia, Portugal, Rumania dan Swiss. Keputusan penting yang dihasilkan adalah terbentuknya Federasi Bola Basket Internasional - Federation International de Basketball (FIBA)
    Tahun 1933 : Untuk pertama kali diselnggarakan kejuaraan Dunia Bola Basket Mahasiswa di kota Turin - Italia.
    Tahun 1935 : Dalam Kongres Komite Olympiade Internasional, Bola Basket diterima sebagai salah satu nomor pertandingan Olympiade.
    Tahun 1936 : Untuk pertama kali Bola Basket dipertandingkan dalam Olympiade Berlin. Dua puluh dua negara ikut serta. Juaranya adalah USA, Kanada dan Meksiko.
    Tahun 1939 : Prof. Dr. James A. Naismith meninggal dunia

    BalasHapus
  34. Rita purnama sari

    1506115001



    Pengertian bola basket adalah olahraga bola besar yang dimainkan secara berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan. Tujuan dari permainan bola basket adalah mencetak poin sebanyak-banyaknya dengan memasukkan bola ke keranjang lawan dan mencegah kemasukan bola ke keranjang sendiri.



    Teknik Dasar Permainan Bola Basket

    Teknik dasar bola basket perlu dikuasai untuk menunjang permainan yang baik.



    # Passing dan Catching (Mengoper dan Menangkap)

    # Dribbling (menggiring bola)

    # Shooting (menembakkan bola ke arah keranjang)

    # Pivot (Berputar)

    # Jump Stop

    # Rebound

    BalasHapus
  35. Nama; fitriyani
    Nim ; 1605111498

    Judul; PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
    NHT
    UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
    PASSING
    :{suprandala@yahoo.com1,iwayan.artanayasa@yahoo.com1,
    anduksatya@yahoo.com2}@undiksha.ac.id


    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar
    passing
    bola basket melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
    ‘NHT’
    pada siswa kelas VIII C SMP N 6 Kintamani.Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yaitu guru sebagai peneliti. Dilaksanakan dalam dua siklus. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII C SMP N 6 Kintamani berjumlah 34 orang siswa, terdiri dari 16 orang siswa putra dan 18 orang siswa putri. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan rata-rata aktivitas belajar passing bola basket secara klasikal pada observasi awal 4,94 (kurang aktif), meningkat pada siklus I menjadi 6,79 (cukup aktif), dan meningkat pada siklus II menjadi 7,89 (aktif). Sedangkan hasil belajar secara klasikal pada observasi awal 57,10 (kurang), meningkat pada siklus I menjadi 74,91 (cukup), dan meningkat pada siklus II menjadi 80,89 (baik).

    Hasil analisis data dan pembahasan disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar teknik dasar
    passing
    bola basket meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHTpada siswa kelas VIII C SMP N 6 Kintamani tahun pelajaran 2013/2014. Disarankan kepada guru penjasorkes untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
    (NHT
    ), karena terbukti efektif untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar.
    Kata-kata Kunci:
    NHT aktivitas, hasil belajar,
    passing bola basket.

    BalasHapus
  36. NAMA : MUHAMMAD LUTVI 14september2016 12 : 34
    NIM : 1605115136

    Status Keterampilan Bermain Bola Basket Pada Club NBC (Ngaliyan Basketball Center)
    ABSTRAK
    Permasalahan dalam penelitian ini adalah ”bagaimanakah status keterampilan bermain bola basket pemain Club NBC Kota Semarang?”. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui status keterampilan bermain bola basket pemain Club
    NBC Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan metode survei tes dan pengukuran dalam pengambilan data. Populasi dalam penelitian ini adalah pemain Club NBC Kota Semarang yang berjumlah 15 pemain. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel 15
    pemain. Variabel pada penelitian ini merupakan variabel terikat, yaitu status keterampilan bermain bola basket pemain Club NBC Kota Semarang yang meliputi teknik melempar dan menangkap,menggiring bola, menembak, gerakan berporos, layup shoot dan merayah. Instrumen penelitian ini menggunakan rangkaian tes tingkat keterampilan bermain bola basket yang meliputi, kemampuan menembak underbasket persatu menit, menggiring bola, dan
    memantulkan bola ke dinding atau tembok. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis statistik deskriptif prosentase.Berdasarkan analisis statistik deskriptif prosentase, didapatkan hasil sebagai berikut: pemain yang masuk kedalam kategori baik adalah 2 pemain dengan jumlah prosentase 13,3%, pemain yang masuk kedalam kategori cukup adalah 8 pemain dengan jumlah prosentase 53,3%, pemain yang masuk kedalam kategori
    sedang adalah 4 pemain dengan prosentase 26,7%, sedangkan pemain yang masuk kedalam kategori kurang adalah 1 pemain, dengan jumlah prosentase 6,7%.
    Simpulan dari penelitian ini yaitu tingkat keterampilan bermain bola
    basket Club NBC Kota Semarang termasuk dalam kategori cukup. Adapun saran yang dapat diberikan yaitu Bagi pelatih club hendaknya menyusun program latihan guna pengembangan permainan bola basket kususnya mengenai status ketrampilan teknik dasar bola basket dan Bagi pelatih club dalam menyusun program latihan hendaknnya benar-benar terstruktur dan terprogram agar
    mendapatkan hasil yang maksimal

    BalasHapus
  37. Reiview jurnal Basket ball
    Kelas : pko I A
    Nama : Efarina
    Nim : 1605111289

    Bolabasket adalah olahraga bola yang dilakukan secara berkelompok yang dimana dalam satu tim terdiri dari 5 orang yang saling bertanding dengan tujuan memasukkan bola kedalam ranjang lawan untuk mendapatkan angka. Modal dasar untuk mencapai prestasi yang tinggi dalam bolabasket adalah dengan mencari bibit serta memberikan pembinaan yang tepat sesuai dengan yang dibutuhkan. Menurut Ahmadi (2007;13), Bahwa untuk dapat memiliki suatu tim bolabasket yang handal, ada tiga faktor utama yang harus dipenuhi yaitu: penguasaan teknik dasar (fundamentals), ketahanan fisik (physical condition) dan kerjasama. Gerakan-gerakan dalam permainan bolabasket sangat kompleks yaitu gabungan dari jalan, lari dan unsur kekuatan, kecepatan, ketepatan kelenturan dan lain-lain. Untuk melakukan gerakan-gerakan dalam bolabasket secara baik diperlukan kemampuan dasar fisik yang memadai. Menurut Wissel keahlian dasar bolabasket antara lain :
    1. Foot work (gerakan kaki)
    2. Shooting (menembak)
    3. Passing and cacthing (mengoper dan menangkap)
    4. Mendrible (memantulkan bola)
    5. Bergerak dengan bola
    6. Bergerak tanpa bola
    7. Bertahan (Wissel Hall, 1996:15)
    Dalam permainan bolabasket bertujuan memasukan bola sebanyak mungkin ke ring lawan untuk mengumpulkan angka. Jenis-jenis shooting dalam bolabasket meliputi lay up, 3 point, under basket, hock shoot, free throw dan seabagainya..
    Shooting merupakan salah satu rangkaian teknik dasar permainan bolabasket yang harus dikuasai oleh setiap pemain dan merupakan senjata utama dalam mencetak angka, maka penting sekali bagi setiap pemain bolabasket menguasainya. Dengan melakukan tembakan, maka pemain dapat menciptakan angka, selain itu pemain merasa bahwa jarak antara ring basket dengannya seakan makin dekat dan seorang pemain dapat dengan leluasa untuk shooting bola ke sasaran atau ke ring basket.
    Shooting dalam bolabasket bisa menghasilkan 1 angka, 2 angka, 3 angka. Salah satu jenis shooting yang sering digunakan dalam permainan bolabasket adalah shooting under basket. Menurut Oliver (2007 : 18) Shooting under basket adalah shooting yang dilakukan ketika seorang pemain penyerang berada didekat ring basket menerima sebuah umpan, merebut bola dari rebound, atau melakukan jump stop setelah melakukan drible drive ke arah ring basket.
    Konsentrasi adalah pemusatan pemikiran kepada suatu objek tertentu. (Priambodo, 2010: 7). Konsentrasi merupakan hal yang penting dalam aktivitas hidup. Aktifitas seseorang bisa dilakukan dengan baik jika orang tersebut memiliki tingkat konsentrasi yang tinggi. Karena dalam kehidupan ini berbagai aktifitas yang harus dilakukan sangat kompleks, begitupun dalam aktifitas olahraga, kemampuan konsentrasi sangat membantu atlet dalam menampilkan berbagai keterampilannya khususnya dalam menghadapi berbagai pertandingan
    Konsentrasi sangat dibutuhkan dalam dunia olahraga, terutama untuk olahraga yang selalu menuntut konsentrasi tinggi, salah satunya adalah bolabasket. Sebab dalam permainan bolabasket dibutuhkan ketepatan dan ketelititan. Salah satu teknik yang paling butuh konsentrasi dalam bolabasket adalah teknik menembak. Untuk melakukan shooting ke dalam ring basket seorang pemain dituntut harus mempunyai konsentrasi, hal ini karena konsentrasi berkaitan dengan ketepatan tembakan dalam bolabasket.

    BalasHapus